Cholil Nafis pun menegaskan bahwa aksi bom bunuh diri bukan mati syahid tapi mati sangit. Sehingga dia mengajak semua lapisan masyarakat untuk menjaga keamanan dan kedamaian.
"Itu bukan mati syahid tapi mati sangit. Ayo kita jaga keamanan dan kedamaian. Negeri ini milik kita bersama dan saling menyayangi antara kita. Negara ini berdasar kesepatakatan," kata Cholil Nafis.
Mengulang2 setiap ada bom bunuh diri mengutuknya dan menghimbau jangan sampai ada yg menirunya. Itu bukan mati syahid tapi mati sangit. .
.
Ayo kita jaga keamanan dan kedamian. Negeri ini milik kita bersama dan saling menyayangi antara kita.
Negara ini berdasar kesepatakatan— cholil nafis (@cholilnafis) March 28, 2021
Tak hanya itu, Ketua MUI Sulawesi Selatan KH AG Sanusi Baco, Lc. juga turut mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Sanusi Baco menilai, tindakan pelaku bom bunuh diri tersebut tidak bisa ditoleransi, karena tidak manusiawi dan melanggar nilai-nilai agama.
"Tindakan pelaku ini tidak bisa ditoleransi karena tidak manusiawi dan melanggar nilai-nilai ajaran agama," kata Sanusi Baco di Makassar.
Sanusi Baco mengatakan, aksi bom bunuh diri itu telah membuat orang ketakutan dan tidak merasa tenteram untuk pergi beribadah. Padahal, setiap individu memiliki kebebasan untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, laporan awal pelaku ledakan bom bunuh diri di Gereja Katederal Makassar berjumlah dua orang.