"Saya menduga begitu karena ada soal pride, kan sebetulnya waktu Mendag Lutfi bicara kita lihat ada ketegasan pada dia itu, bahwa dia tahu demi mengamankan krisis pangan," tuturnya.
"Mendag Lutfi tahu bahwa Jokowi berpikir semacam itu, jadi dia membaca kepentingan Jokowi justru melalui urgency yang dia terbitkan sehingga pak Buwas bereaksi," tutupnya.
Baca Juga: Diusulkan untuk Ganti KSP Moeldoko, Fahri Hamzah: Jangan Ganggu Orang Pensiun Mas, Lagi Enak-enaknya
Sebelumnya, PDI Perjuangan (PDIP) telah mengatakan, kebijakan Mendag M Lutfi sangatlah bertentangan dengan visi Jokowi sekaligus seolah ingin membodohi rakyat dengan “menjajah” para petani.
PDIP beranggapan bahwa rencana impor beras yang akan dilakukan jelas membuktikan bahwa Lutfi ingin membodohi rakyat.
“Dari aspek historis, ideologis, dan amanat konstitusi, serta pemahaman terhadap konstituen utama kekuasaan pemerintahan negara adalah petani rakyat, kebijakan tersebut sama sekali tidak benar,” ujar Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
“Impor beras, meski dilakukan tidak pada saat panen, merendahkan kecerdasan rakyat petani,” sambungnya.
Pada kesempatan lain, Mendag M Lutfi pernah berjanji akan melepas jabatannya jika keputusannya soal impor beras tersebut terbukti salah.
Seperti diketahui, gonjang ganjing isu impor beras semakin memanas, saling serang antara pejabat terkait terus menggelinding, bantahan dan harapan terhadap kebijakan ini bermunculan.