Network
PR TASIKMALAYA - Rocky Gerung angkat bicara terkait presiden Jokowi yang mengumumkan pemerintah tidak akan melakukan impor beras.
Menurut Rocky Gerung, dalam masalah impor beras, Menteri Pedagagan (Mendag) Muhammad Lutfi menjadi korban.
Tanggapan itu diungkapkan oleh Rocky Gerung melaui kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 27 Maret 2021.
Baca Juga: Gadaikan Mobil Rental pada Teman-temannya, Mahasiswa di Tasikmalaya Dibekuk Polisi
Rocky Gerung menduga, dalam dua hari ini, Mendag Lutfi akan mundur dikarenakan ketika dirinya berbicara muncul ketegasan.
"Saya menduga dalam dua hari beliau akan mundur karena ada soal pride, karena sebetulnya waktu Menteri Lutfi bicara kita lihat ada ketegasan pada dia," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari YoutTube Rocky Gerung Official.
Menurutnya, Mendag Lutfi tahu bahwa Presiden Jokowi juga berpikir secamam itu.
Baca Juga: 5 Manfaat Apel yang Wajib Diketahui, Salah Satunya Buah yang Ramah bagi Penderita Diabetes
"Bahwa dia tahu demi mengamankan krisis pangan dan dia tahu bahwa Jokowi juga berpikir semacam itu," tambahnya.
Dia juga menuturkan, Mendag Lutfi membaca kepentingan Jokowi melalui urgensi yang ia terbitkan di dalam ucapannya sehingga bereaksi.
"Karena memang yang dimaksudkan oleh Lutfi itu serius soal ketahanan pangan segala macam, nama dia mencuat dalam kontroversi," tambahnya.
Baca Juga: Wakilkan Ade Londok yang Tengah Kritis, Sang Kakak Meminta Maaf: Sakit yang Benar-benar Repot
Menurutnya, PDIP juga tidak mau ketinggalan panggung, hingga kemudian ia muncul dengan rethorika dengan menegur Mendag Lutfi.
Bagi Rocky Gerung sendiri, posisi Mendag Lutfi menjadi korban dalam permasalahan ini.
"Yang jadi korban justru adalah Lutfi, dirinya sudah dicincang sama PDIP dan tentu Lutfi ingin Presiden membelanya, karena dirinya adalah menterinya Presiden. namun ternyata Presiden ikut nempeleng kecil dia," tuturnya.
Baca Juga: Teroris Zulkarnaen 18 Tahun Buron, Benny Josua: Tertangkap Sedang Jualan Bebek
Padahal sebetulnya, menurutnya, bukanlah MOU karena begitu Mendag Lutfi berbicara, hal itu adalah kebijakan tidak dan mungkin MOU.
Rocky Gerung menyimpukan bahw soal semacam ini bisa disebut konsistensi dalam publik polusi dan terbaca lagi oleh masyarakat.***
