PR TASIKMALAYA – Beredar kabar bahwa pemerintah siap melakukan impor beras sebanyak satu juta ton, meski kondisi petani sedang panen raya.
Namun, berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Robert J. Kardinal selaku Anggota DPR Fraksi Golkar, upaya pemerintah melakukan impor beras karena stok cadangan beras Bulog telah menipis.
“Sekarang itu stok Bulog makin tipis. Stoknya saja tinggal 800 ribu ton. Itu pun ditopang oleh beras impor tahun 2018,” ujar Robert J. Kardinal seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA pada Minggu, 21 Maret 2021.
Baca Juga: Tak Habis Fikir pada JPU dan KY yang Ancam Laporkan HRS, Refly Harun: di Mana Keadilan?
Robert J. Kardinal bahkan meragukan, jika Bulog mampu meningkatkan serapannya hingga April untuk memenuhi beras cadangan pemerintah.
Robert J. Kardinal juga menekankan, impor beras tidak akan terjadi kalau stok Bulog mencukupi.
Pernyataan Robert J. Kardinal, senada dengan data yang diberikan oleh Budi Waseso selaku Direktur Utama Perum Bulog.
Baca Juga: Tak Habis Fikir pada JPU dan KY yang Ancam Laporkan HRS, Refly Harun: di Mana Keadilan?
Berdasarkan data yang dipaparkan Budi Waseso, per tanggal 14 Maret 2021, jumlah stok beras Bulog mencapai 883.585 ton, dengan rincian 859.877 ton stok cadangan beras pemerintah (CBP) dan 23.708 ton stok beras komersial.