PR TASIKMALAYA- Langkah pemerintah yang berencana melakukan impor beras hingga satu juta ton melalui Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi, turut ditanggapi oleh Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany.
Kritikan itu diungkapkan Tsamara Amany melalui cuitan di akun media sosial Twiiter pribadinya, dengan menyebut wacana pemerintah impor beras itu sebagai langkah yang dirasa tidak perlu, mengingat di tengah kondisi petani lokal saat ini yang sedang memasuki masa panen raya.
Akan tetapi, dituturkan Tsamara Amany, tanggapan terkait menolak rencana impor beras itu, bukan berarti pihaknya anti terhadap impor.
Baca Juga: Soroti Sidang HRS yang Dinilai Tidak Adil, Mardani Ali Sera: Manusia Punya Hak untuk Didengar
Akan tetapi yang menjadi kritik utama ialah tentang kondisi dalam negeri saat impor tersebut ingin dilakukan di tengah situasi panen raya.
Seperti diketahui, setelah wacana pemerintah yang akan impor beras ini mencuat, sejumlah kalangan termasuk kepala daerah menentang lantaran kondisi petani di dalam negeri yang akan panen raya, sehingga dipastikan ketersediaan pangan pun akan berlimbah atau surplus.
Namun, diutarakan pemerintah sebelumnya alasan dilakukannya impor tersebut untuk melindungi stok pangan dalam negeri.
Baca Juga: PPG LDII Batam Gelar Pengajian Online Generasi Muda Tentang Kewajiban Beribadah
Meski demikian, sejumlah kalangan tetap menilai bahwa hal itu masih belum perlu dilakukan saat ini.