Terkadang ada Mahfud MD, Airlangga Hartarto ataupun Yasona Laoly berbicara di depan mik, namun terlihat 'mumet'.
"Bukan karena efek vaksin atau investasi, tapi mumet karena menganggap kenapa nggak ada yang bisa berfikir dari istana," ujarnya.
Rocky Gerung menyimpulkan, tanda orang mumet artinya orang yang tidak bisa berfikir dan Sri Mulyani bagian dari itu.
Baca Juga: Nilai Partai Demokrat Sedang Tumbuh Baik, Jansen Sitindaon: ‘Pemain Tua’ Muncul Merusak
"Sebetulnya orang mumet itu dia tahu cara menyelesaikan, namun dia tidak tahu mau mulai dari mana," ucapnya.
Rocky Gerung menilai, Sri Mulyani secara psikologis terhalang untuk mengucapkan nalarnya, di mana sang Menteri Keuangan terhalang karena dia mesti ucapkan itu pada Presiden Jokowi.
"Kalau Sri Mulyani bilang pada Pak Jokowi, Jokowi juga pasti bilang juga saya lagi ruwet," pungkasnya.
Baca Juga: Menkopolhukam Mahfud MD: Masalah UU ITE Sudah Menjadi Perhatian Presiden Jokowi
Sehingga, karena hal itu, menurut Rocky Gerung, pada akhirnya Sri Mulyani mengadu pada pengusaha dan Pers.
Di akhir, Rocky Gerung menyebut problem tersebut ada pada Menteri Keuangan yang berupaya untuk menjalankan model rasional dalam kebijakan publik, sedangkan Presiden Jokowi yang tidak mengerti masalahnya.***