Pengikut Hakekok Balakasuta Lakukan Ritual Bugil, Kemenag Terjunkan Penyuluh Agama Islam

- 13 Maret 2021, 14:13 WIB
Kemenag menerjunkan penyuluh agam Islam usai adanya ritual bugil yang dilakukan penganut Hakekok Balakasuta di Banten.*
Kemenag menerjunkan penyuluh agam Islam usai adanya ritual bugil yang dilakukan penganut Hakekok Balakasuta di Banten.* //Kementerian Agama Republik Indonesia

PR TASIKMALAYA – Viral di media sosial, sekelompok warga yang tergabung dalam penganut Hakekok Balakasuta, melakukan ritual bugil.

Ritual bugil yang dilakukan pengabut Hakekok Balakasuta tersebut dilakukan di Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Menanggapi ritual Hakekok Balakasuta tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) langsung bergerak cepat menerjunkan Penyuluh Agama Islam (PAI).

Baca Juga: Oposisi Kekuatan PKS dan Demokrat Hanya 15 Persen, Saiful Mujani: Terkecil Sejak SBY

Tujuan diturunkannya PAI tersebut, untuk memberikan edukasi kepada pengikut Hakekok Balakasuta.

“Saya bersama teman-teman penyuluh lainnya sudah ke lokasi, melihat langsung bagaimana kondisinya,” tutur Mahli Yudin selaku PAI Cigeulis, Kabupaten Pandeglang seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman resmi Kemenag RI pada Sabtu, 13 Maret 2021.

Ritual bugil yang dilakukan oleh kelompok Hakekok Balakasuta tersebut, mengejutkan warga Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Baca Juga: 16 Dewasa dan Anak Mandi Bersama, Diduga Lakukan Ritual Ajaran Sesat Hakekok di Banten

“Kepolisian telah mengamankan 16 orang pengikut aliran Hakekok Balakasuta tersebut, 16 orang yang melakukan ritual tersebut diantaranya lima perempuan dewasa, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak,” ungkap Mahli Yudin.

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Mahli Yudin, ritual tersebut tepatnya dilakukan di lokasi penampungan air PT GAL.

“Ritual Hakekok itu dilakukan di penampungan air PT GAL, di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karangbolong,” ujar Mahli Yudin.

Baca Juga: Bandingkan dengan Prabowo Pimpin Partai, Ferdinand Hutahaean: Moeldoko Tetap Bisa Bantu Presiden

Pengikut Hakekok Balakasuta mengakui, ritual bugil tersebut baru mereka lakukan sebanyak satu kali, dengan tujuan untuk membersihkan diri dari segala dosa, serta menjadikan diri lebih baik.

Aliran Hakekok Balakasuta, merupakan aliran yang mengadopsi ajaran yang dibawa oleh almarhum Abah Edi, yang dilanjutkan oleh Arya dengan ajaran Balaka Suta Pimpinan Abah Surya Leuweung Kolot.

“Ke depan kami (penyuluh agama) juga akan melibatkan tokoh agama setempat untuk memberikan pembinaan secara keagamaan dan pendekatan secara kultur budaya, terhadap penganut aliran ini,” tutur Mahli Yudin.

Baca Juga: Sambutan Seniman Yogya Disebut Sindiran untuk Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Petruk Tokoh Sakti

Aliran Hakekok Balakasuta telah ada sejak tahun 2009, dan kehadirannya membuat keresahan warga.

“Aliran Hakekok ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2009, waktu itu sampai membuat keresahan warga yang secara spontan langsung melakukan pembakaran padepokan tempat aliran itu. Kami berupaya memantau, agr hal itu tidak terjadi lagi,” tegas Mahli Yudin.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kementerian Agama (Kemenag RI)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah