Ngaku Menyesal Ikut Lahirkan Rezim Diktator di Demokrat, Darmizal: Saya Nggak Tahu Ada PO yang Wajibkan Setor

- 10 Maret 2021, 12:36 WIB
Mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat, Darmizal mengaku menyesal ikut dirikan partai Demokrat di bawah pimpinan SBY.*
Mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat, Darmizal mengaku menyesal ikut dirikan partai Demokrat di bawah pimpinan SBY.* /Tangkapan layar YouTube.com/Indonesia Lawyers Club

PR TASIKMALAYA- Salah satu pendiri Partai Demokrat yang juga terlibat dalam gelaran Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Darmizal baru-baru ini membuat sebuah pengakuan terkait partainya.

Darmizal dalam pernyataannya menuturkan bahwa dirinya mengaku menyesal karena telah ikut melahirkan rezim diktator di tubuh Demokrat di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sebagaimana diketahui, Darmizal yang menjadi salah satu dari tujuh kader yang diberhentikan secara tidak hormat oleh ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu juga menjadi salah satu mantan kader yang menginisiasi terlaksananya KLB pada Jumat, 5 Maret 2021 itu.

Baca Juga: Cara Membuat Proffee, Minuman Potein Kopi yang Viral di TikTok

Seusai KLB tersebut digelar dan menghasilkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai pimpinan baru Demokrat dan Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina versi KLB, kini Darmizal mengungkapkan sejumlah pengakuan.

Diutarakan Darmizal bahwa dirinya mengaku menangis setelah mendengar adanya kewajiban fraksi tingkat 1 di provinsi, dan fraksi tingkat 2 yakni kabupaten/kota, untuk menyetor setiap bulan ke DPP Demokrat.

Sebagaimana dibeirtakan Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Tak Tahu Kebijakan yang Dibuat SBY Kala Pimpin Demokrat, Darmizal: Malu Saya, Secara Hukum Tidak Baik", aturan ini kata Darmizal, tertuang dalam peraturan organisasi yang dibuat SBY.

Baca Juga: Jelang Libur Keagamaan Isra Mikraj dan Nyepi, Berikut Aturan Naik Kereta Jarak Jauh

Menurut Darmizal, dari sisi hukum aturan-aturan itu sangat tidak pas.

Halaman:

Editor: Arman Muharam

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah