Network
PR TASIKMALAYA - Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar turut angkat suara menanggapi kisruh internal yang melibatkan pihak eksternal Partai Demokrat yang terus memanas setelah isu kudeta ramai diperbincangkan publik.
Dalam cuitan yang diunggahnya pada Rabu, 3 Maret 2021 Musni Umar menyebut bahwa dirinya prihatin dengan banyak pihak yang pernah menikmati kekuasaan SBY namun saat ini membangkang dan menantang arus.
“Saya prihatin mereka yang pernah menikmati kekuasaan SBY mbalelo,” ujar Musni Umar melalui akun Twitternya @musniumar sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Rabu 3 Maret 2021.
Baca Juga: Tagih Janji Kampanye Pilgub 2017, Mardani Ali Sera: PKS Dukung Anies Baswedan Lepas Saham Miras
Lebih lanjut, Musni Umar juga mengungkapkan bahwa banyak pihak yang pernah merasakan kaya raya karena mendapat kekuasaaan di era SBY justru saat ini mempermasalahkan soal keberadaan SBY di Partai Demokrat.
“Mereka kaya raya karena dapat kekuasaan di era SBY. Kini mereka persoalkan SBY di Demokrat,” imbuhnya.
Merasa geram, Musni Umar juga menegaskan bahwa Partai Demokrat besar dan Berjaya karena SBY.
Bahkan tak tanggung-tanggung ia juga menyebut bahwa tanpa SBY Partai Demokrat hanyalah partai gurem.
Sehingga Ia mempertanyakan kenapa banyak pihak yang tidak bersyukur dengan hal tersebut.
“Pada hal Partai Demokrat besar dan pernah jaya karena SBY. Tanpa SBY PD pasti hanya partai gurem. Mengapa tidak Bersyukur?” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Partai Demokrat yang kini dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu, kembali diserang oleh mantan kadernya yakni Jhoni Allen Marbun atau yang dikenal dengan Jhoni Allen.
Dalam tayangan YouTube Bang MA Official pada Senin, 1 Maret 2021 Jhoni Allen mengungkapkan sejumlah pendapat terkait partai Demokrat terutama beberapa fakta terkait pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga: Anda Seorang Desainer Grafik? Kemnaker Beri Informasi 5 Sumber Pendapatan Tambahan
Bahkan, dalam unggahan YouTube tersebut, Jhoni Allen bersumpah bahwa presiden Indonesia ke-6 itu tidak berkeringat sama sekali dalam mendirikan Partai Demokrat.
Jhoni Allen juga menyebut bahwa SBY baru saja bergabung dengan Partai Demokrat setelah partai tersebut lolos verifikasi KPU.
Menurut keterangannya, SBY muncul di hadapan Partai Demokrat setelah mundur dari kabinet Presiden Megawati Soekarnoputri.
Bahkan dalam keterangan yang disampaikannya baru-baru ini, Jhoni Allen menuduh SBY telah melakukan kudeta kepada Anas Urbaningrum. ***
