Andreas juga menambahkan, bahwa toleransi di Desa Tanjung Karang ini sudah lama terjalin.
Hal ini karena warganya sendiri terdiri dari beragam suku, seperti Suku Jawa, Suku Batak, hingga keturunan Tionghoa, namun telah terbiasa saling tolong-menolong dalam melaksanakan berbagai kegiatan di kampung.***