Tunjukkan Sikap Toleransi, Gereja dan Kelenteng di Kudus Jadi Tempat Mengungsi Korban Banjir

- 14 Februari 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi toleransi.
Ilustrasi toleransi. //Pixabay/Juandisalinas

PR TASIKMALAYA - Gereja dan Kelenteng menjadi tempat pengungsian bagi beberapa korban banjir di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Menurut Camat Jati, Andreas Wahyu, seperti dilansir Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari Antara mengatakan, beberapa korban banjir di Desa Tanjung Karang Kudus ini mengungsi di kompleks Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI), balai desa, serta di aula Kelenteng.

Warga pengungsi di Balai Desa Tanjung Karang sendiri sudah mulai pulang ke rumahnya masing-masing karena genangan banjir di permukiman sudah surut.

Baca Juga: Ucap Rasa Syukur, Presiden Jokowi Telah Resmikan Bendungan Tukul di Pacitan, Jawa Tengah!

Sementara itu, pengungsi korban banjir yang masih bertahan di GKMI Tanjung Karang masih ada sebanyak 48 orang, dan di aula Kelenteng Tanjung Karang masih ada 36 orang.

Andreas juga turut menanggapi tentang foto yang beredar di media sosial terkait seorang pengungsi beragama muslim yang terlihat sedang melaksanakan ibadah shalat di GKMI.

"Toleransi umat beragama di desa setempat memang cukup bagus, sudah banyak kegiatan yang dilaksanakan bersama dari berbagai umat beragama. Tentunya menjadi hal biasa bagi warga desa sekitar melihat pemandangan seperti itu," jelasnya.

Diketahui GKMI Tanjung Karang telah menjadi salah satu posko pengungsian di Desa Tanjung Karang sejak 31 Januari 2021.

Baca Juga: Pendakwah Yahya Waloni Diduga Akui Sengaja Tabrak Anjing, Natha Satwa Ajak Diskusi Terbuka

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x