Ganjar Pranowo kemudian mengatakan, seharusnya masalah administrasi tidak dijadikan alasan dalam melakukan penanganan banjir.
Ditambah lagi, banjir yang melanda Semarang kondisinya darurat. Ganjar Pranowo kemudian mengimbau petugas agar memfungsikan kembali semua pompa penyedot banjir.
Selanjutnya, Ganjar Pranowo mengajar petugas untuk masuk ke dalam rumah pompa agar semua mesin penyedot kembali difungsikan.
Namun ternyata upaya tersebut sia-sia adanya, lantaran Rumah Pompa Mberok tersebut terkunci.
“Tapi saya minta hari ini dihidupkan. Saya minta nomor teleponnya, nanti saya cek harus sudah hidup,” instruksi Ganjar Pranowo pada petugas tersebut.
Ganjar menegaskan, banjir yang terjadi di Semarang membutuhkan penanganan yang cepat karena merupakan suatu kondisi yang darurat.
“Ini kalau tidak segera surut, padahal hanya karena administrasi itu menghambat. Saya minta tiga-tiganya digenjot dan mudah-mudahan hari ini tidak hujan, sehingga genangan bisa disedot,” ujar Ganjar Pranowo.
Menanggapi hal tersebut, Yoyok Wiratmoko selaku Kepala UPTD Pengelolaan Pompa banjir Wilayah Tengah Dua Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang angkat bicara.