Sindir Data Covid-19 yang Dikeluarkan Pemerintah, dr. Priono: Terlalu Manja Disuapi Data Sampah 'Junk Data'

- 7 Februari 2021, 16:28 WIB
Epidemiolog UI dr. Pandu Riono khawatir Presiden Jokowi sebut vaksinasi 'Game Changer'.
Epidemiolog UI dr. Pandu Riono khawatir Presiden Jokowi sebut vaksinasi 'Game Changer'. /ANTARA/ Sugiharto Purmana.

Septian Hartono kemudian menjelaskan efek dari ketidak akuratan data yang telah terjadi tersebut.

“Contoh efek ‘2 juta data’ yang belum tercatat di pusat. Ada gap besar antara kematian versi pusat VS daerah, dan inipun sebagian besar daerah masih memilih untuk mengumumkan versi pusat di situs mereka,” tutur Septian Hartono.

“Entah jumlah sebenarnya berapa kalau data internal seluruh daerah dirilis,” tambahnya.

Baca Juga: Soroti Penyebab Banjir di Semarang, Said Didu: Kalau di Jakarta, Salah Anies ya?

Septian Hartono menyatakan, Indonesia bahkan pernah disentil organisasi kesehatan dunia (WHO) bahwa pelaporan data Covid-19 yang dikeluarkan tidak real time.

“Pencatatan dan pelaporan data yang tidak real-time ini sudah diperingatkan oleh WHO sejak awal wabah, namun tidak pernah dibereskan,” tuturnya.

Septian Hartono bahkan menjelaskan, efek data yang tidak ‘real time’ tersebut, membentuk vicious cycle (lingkaran setan): underreporting (pelaporan yang kurang) yang menimbulkan ketidak tahuan warga akan risiko (Covid-19) yang sebenarnya.

Baca Juga: Wamenag: Keluarnya SKB 3 Menteri Pertegas Jaminan Hak Kebebasan Beragama

Ketidaktahuan warga tersebut, menyebabkan penularan (Covid-19) lebih tinggi. Jika hal tersebut terjadi, underreporting semakin banyak.

***

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Twitter @drpriono1


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x