“Yang perlu dipertanyakan integritas penanggung jawab data di Satgas Covid-19,” ujar dr. Priono.
Pernyataan dr. Priono tersebut, merupakan bentuk komentar dari pernyataan Septian Hartono yang merupakan Asisten Profesor di DUKE NUS Medical School University Singapore.
Septian Hartono melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @septian berpendapat, pelaporan data Covid-19 antara data di pusat dan daerah memiliki ‘gap’ yang besar, khususnya di daerah Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng).
Baca Juga: Tanggapi Isu Program E-Sertifikat Tanah, HNW Singgung Kasus E-KTP dan Soroti Pernyataan LBP
“Buruknya pelaporan data Jabar dan Jateng ini juga dilihat lewat data kematian versi pusat dalam dua minggu terakhir,” ujarnya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Minggu, 7 Februari 2021.
Septian Hartono mencatat, terdapat variasi yang sangat lebar dalam data Jabar (range dari 2-200) dan Jateng (3-126) dibandingkan dengan Jakarta dan Jatim.
“Apa alasan dari perbedaan ini?,” tulis Septian Hartono.
Baca Juga: Hampir Setahun Hadapi Pandemi, Jokowi: Kita Sama-sama Merindukan Suasana yang Normal