Di era pemerintahan Jokowi, Utang Negara dinilai membengkak, sebab setiap tahun Jokowi menambah tanggungan utang.
Hal itu berimbas pada dana yang dimiliki untuk membayar bunga utang yang menyentuh di angka Rp 345 triliun.
"Selama 6 tahun itu, terjadi apa yang disebut sebagai primary balancenya negatif. Artinya neraca primer negatif,” ucap Rizal Ramli.
“Artinya untuk bayar bunga saja harus meminjam misal tahun ini Rp 345 T bunganya doang itu harus minjam lagi," demikian uraian Rizal Ramli.***