Satgas Covid-19: Dalam Seminggu, 44 Kabupaten atau Kota Alami Peningkatan Kematian

- 22 Januari 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi Covid-19 atau virus corona.
Ilustrasi Covid-19 atau virus corona. /Pixabay/Geralt.

PR TASIKMALAYA – Satgas Penanganan Covid-19 merilis hasil monitoring dan evaluasi terhadap Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali periode 11-18 januari 2021 dan menyebut adanya peningkatan kematian.  

Monitoring dan evaluasi yang dilakukan satgas Covid-19 tersebut dilakukan kepada 73 kabupaten atau kota yang terdiri dari 46 wilayah yang wajib PPKM, serta 23 kabupaten/kota inisiatif daerah.

Berdasarkan penuturan yang diberikan oleh Prof. Wiku Adisasmito selaku juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, hasil monitoring dan evaluasi tersebut akan menjadi dasar untuk melakukan perpanjangan PPKM.

Baca Juga: Angela Putri dari Hary Tanoesoedibjo Datangi KPK, Ada Apa?

PPKM sendiri akan dilaksanakan pada 26 januari hingga 8 Februari 2021.

“Sehingga, perlu adanya pelaksanaan kebijakan ini secara sungguh-sungguh, untuk menghasilkan perubahan yang signifikan terhadap penanganan kasus Covid-19, berdasarkan seluruh indikator yang ada,” tutur Wiku seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Terdapat empat indikator kasus Covid-19 yaitu: indikator kematian, indikator kesembuhan, indikator keterisian tempat tidur atau Bed of Ratio (BOR), dan indikator kasus aktif.

Berdasarkan data tersebut, sebanyak 46 kabupaten/kota mengalami peningkatan, 24 kabupaten/kota menurun, dan 3 kabupaten/kota tidak mengalami perubahan.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Erick Thohir Jelaskan Chip Vaksin Covid-19 Kontrol Manusia Seumur Hidup

Lebih lanjut, berdasarkan monitoring dan evaluasi pada indikator kematian sebanyak 44 kabupaten/kota mengalami peningkatan, dan 28 kabupaten/kota mengalami penurunan.

Indikator kesembuhan sebanyak 37 kabupaten/kota mengalami penurunan, serta 36 kabupaten/kota mengalami peningkatan.

Indikator BOR sebanyak enam dan tujuh provinsi atau persentasenya 66,32 persen kabupaten/kota masih berada di atas parameter nasional.

“Hasil monitoring dan evaluasi ini pun mencerminkan perlunya penambahan strategi penanganan pandemic, dengan memanfaatkan kekuatan negara, yaitu budaya gotong royong,” ujar Wiku.

Baca Juga: AHY Sampaikan Kabar Duka, Annisa Pohan: Saya Kelimpungan, Mau Berikhtiar Tak Bisa Maksimal

Wiku mengimbau, agar Satgas Covid-19 Daerah tidak ragu untuk melaksanakan kedisiplinan.

“Jangan ragu untuk melakukan kedisiplinan, karena Satgas Daerah dan Posko dilindungi oleh negara secara hukum, dan mohon kepada masyarakat untuk kooperatif dengan operasi yang dilakukan selama periode pembatasan kegiatan ini,” imbau Wiku.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah