Network
PR TASIKMALAYA – Pakar hukum tata negara Refly Harun mengomentari kabar politisi Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning yang jalani rotasi menjadi anggota Komisi VII DPR RI.
Sebagaimana diketahui, tugas Komisi VII DPR RI berkaitan erat dengan mengurus bidang energi, riset dan teknologi.
Sebelumnya, Ribka Tjiptaning merupakan anggota Komisi IX DPR, yang mengurus bidang kesehatan dan ketenagakerjaan.
Baca Juga: Simak! Berikut Lokasi Destinasi Hiburan dan Rekreasi di Kota Tasikmalaya
Refly Harun menilai, sesungguhnya posisi Ribka Tjiptaning di Komisi IX telah tepat, mengingat Ribka Tjiptaning memiliki latar belakang pendidikan di bidang kesehatan tepatnya sebagai seorang dokter.
“Dia (Ribka) dokter soalnya ya. kadang-kadang dalam politik itu, kompetensi nomor dua ya, tapi yang nomor satunya loyalty,” ujar Refly Harun di akun Youtubenya pada Selasa 19 Januari 2021, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Selain Ribka Tjiptaning, Refly Harun juga mencontohkan Menteri Kesehatan Budi G Sadikin atau Menkes Budi yang kini bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Baca Juga: Berbeda dari Sebelumnya, Washington Jadi ‘Kota Hantu dengan Tentara’ Jelang Pelantikan Joe Biden
Mengingat Menkes Budi merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan Fisika Nuklir, yang mana latar belakang pendidikan Menkes Budi spesialis di bidang riset dan teknologi.
“Tidak aneh juga, karena sekarang ini orang teknologi justru dipindahkan menjadi Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, ITB tamatan fisika nuklir,” ujarnya.
Refly Harun menilai, dirotasinya Ribka Tjiptaning ke bidang energi, riset, dan teknologi, agar merasakan bagaimana rasanya menjabat di bidang yang tidak sesuai dengan kompetensinya.
Singkatnya, Ribka Tjiptaning dan Menkes Budi dinilai seperti bertukar tempat.
Baca Juga: Mantap Ingin Laporkan Mbak You, Muannas Alaidid: Tidak Penting Ramalan atau Bukan
“Memang barangkali di balik ya. karena dia baru bertemu Budi Sadikin, jadi di balik, ya biar merasa bagaimana mengurus energi,” tutur Refly Harun.
Alasan dirotasinya Ribka Tjiptaning dari jabatan semula, memang belum diketahui.
Namun, upaya rotasi tersebut diduga karena Ribka Tjiptaning beberapa waktu lalu menolak keras vaksin Covid-19.
Bahkan, penolakan tersebut dilontarkan langsung oleh Ribka Tjiptaning di hadapan Menkes Budi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Bio Farma.
Baca Juga: Haikal Hassan Sesalkan Keputusan Komnas HAM, Muannas Alaidid: Maunya Gak Sesuai Dianggap Lawan Tuhan
“Masyarakat dapat menilai, ini kan dampak dari pernyataan Ribka di dalam rapat kerja dengan Menteri Kesehatan, yang menohok adalah, satu tidak mau divaksin, kedua bicara soal kecurigaan bahwa negara berbisnis atau kelompok tertentu berbisnis,” ujar Refly Harun.***
