Pastikan Pengadaan dan Pendistribusian Vaksin Covid-19 Transparan, BPK: Akan Lakukan Pemeriksaan

- 9 Januari 2021, 15:05 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19./
Ilustrasi vaksin Covid-19./ /Pixabay

PR TASIKMALAYA - Agar berjalan sesuai dengan regulasi serta tata kelola, Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK akan melakukan proses pemeriksaan mengenai pengadaan serta distribusi mengenai vaksin Covid-19.

"Sesuai dengan mandat, kami akan melaksanakan pemeriksaan untuk memastikan bahwa kegiatan pengadaan dan distribusi vaksin Covid-19 telah dilaksanakan secara transparan dan akuntabel sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan," kata Ketua BPK Agung Firman Sampurna pada Sabtu 9 Januari 2021.

Hal ini diungkapkan Agung setelah melakukan pertemuan dengan Erick tohir selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam membahas pengadaan serta distribusi vaksin Covid-19 pada Jumat 8 Januari 2021.

Baca Juga: Alasan-alasan Inilah yang Sebebkan Akun Twitter Donald Trump Ditangguhkan Secara Permanen

Dalam dpertemuan yang diselenggarakan oleh pemohon audiensi dari Kementerian BUMN ini, mendiskusikan mengenai berbagai permasalahan yang akan terindikasi adanya risiko terhadap kegiatan pengadaan serta distribusi vaksin.

"Permasalahan tersebut meliputi antara lain risiko finansial dalam pengadaan dan distribusi vaksin serta isu-isu yang berkembang di masyarakat," ujarnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam Antara.

"Terkait keamanan, efikasi, dan efek samping, serta pelaksanaan distribusi vaksin kepada masyarakat melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit," sambungnya.

Baca Juga: Sinyal Pemakzulan usai Kerusuhan di Capitol, Nancy Pelosi Desak Trump Mundur

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pemerintah sudah menyiapkan 426 juta vaksin Covid-19 untuk sekitar 181 juta jiwa penduduk Indonesia.

Sebelumnya, sebanyak 426 juta vaksin Covid-19 telah disiapkan oleh pemerintah untuk 181 juta jiwa penduduk Indonesia, hal tersebut diungkapkan oleh Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan.

Pengadaan vaksin Covid-19 tersebut berasal dari berbagai perusahaan farmasi seperti Sinovac dari Tiongkok sebanyak 125,5 juta dosis, Novavax dari Amerika Serikat-Kanada sebanyak 50 juta Dosis serta vaksin Covid-19 sebanyak 50 juta vaksin dari hasil kerja sama multilateral antara WHO dengan Aliansi Vaksin Dunia yaitu Covac-GAVI.

Baca Juga: Jumlah Penumpang Kereta Api Pada Januari - November 2020 di Jawa Barat Alami Penurunan

Berdasarkan rencananya, pemberian vaksinasi Covid-19 akan dilakukan menjadi beberapa gelombang.

Untuk gelombang pertama rencananya akan dilakukan pada Januari sampai April 2021 dengan rincian sebanyak 1,3 juta orang petugas kesehatan yang berada di 34 provinsi, 17,4 juta petugas publik serta 21,5 juta lansia.

Selanjutnya gelombang kedua akan dilaksanakan pada April 2021 sampai dengan Maret 2022.

Baca Juga: Minta 3 Akun ini Ditangguhkan seperti Trump, Husin Shihab Sebut FZ, SD, dan HH sebagai Provokator

Dengn rincian sebanyak 63,9 juta masyarakat yang berada di daerah dengan risiko penularan tinggi serta 77,4 juta bagi masyarakat lain dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin Covid-19.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x