Sinyal Pemakzulan usai Kerusuhan di Capitol, Nancy Pelosi Desak Trump Mundur

- 9 Januari 2021, 14:16 WIB
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi /twitter.com/@SpeakerPelosi

PR TASIKMALAYA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, Nancy Pelosi meminta Presiden Donald Trump untuk mundur dari jabatannya.

Pelosi melontarkan pernyataannya tersebut setelah terjadi kerusuhan di dalam Gedung Capitol, AS, beberapa waktu lalu.

Gedung Capitol merupakan tempat anggota kongres Amerika Serikat akan mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam Pilpres pada 3 November 2020 lalu.

Baca Juga: Tanggapi Dugaan Kasus Pornografi Fadli Zon, Dewi Tanjung : Alhamdulillah Akhirnya!

Politisi perempuan tersebut akan telah menginstruksikan mengenai Komite Aturan DPR, dimana akan mengajukan mosi pemakzulan untuk Trump.
 
Ia juga merancang undang-undang berdasarkan Amandemen 25 Konstitusi Amerika Serikat yang mengatur pemecatan presiden yang tidak dapat menjalankan tugasnya apabila Trump tidak mengundurkan diri.
 
"Karena itu, DPR akan mempertahankan setiap opsi termasuk Amandemen ke-25, mosi untuk memakzulkan atau resolusi istimewa untuk pemakzulan," kata Pelosi dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
 
 
"Dengan sangat hormat, musyawarah kami akan berlanjut," lajut Pelosi.
 
Sementara itu, Twitter juga secara permanen telah menangguhkan akun milik Donald Trump sebagai upaya mencegah adanya lebih banyak kekerasan
 
"Setelah meninjau secara cermat Kicauan terbaru dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami secara permanen menangguhkan akun tersebut karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut," ungkap Twitter.
 
 
Trump diketahui mendesak ribuan pengikutnya untuk mendatangi Capitol. Hal itu memicu adanya kekacauan dan massa menerobos ke dalam gedung.
 
Atas kejadian tersebut, dua ruang sidang harus dikosongan serta menewaskan empat orang polisi.
 
Menurut politisi Demokrat menyatakan bahwa pemungutan suara tentang pemakzulan dari DPR bisa dilakukan minggu depan.
 
 
Pihaknya berharap dengan adanya pemakzulan, dapat meningkatkan tekanan pada Mike Pence serta kabinet dalam memberlakukan Amandemen ke-25 sebelum kurang dari dua pekan masa jabatan Trump berakhir
 
Pleosi menyebut bahwa Trums tidak terpengaruh serta mengatakan Kongres harus melakukan berbagai kemungkinan dalam menyelamatkan dan melindungi orang Amerika.
 
Sementera itu, Joe Biden akan segera dilantik usai Trump resmi lengser pada 20 Januari mendatang.
 
 
Saat ini, belum ada kejelasan dari anggota parlemen apakan Trump akan dicopot dari jabatannya, karena dalam pemakzulan akan mendorong persidangan di Senat, di mana rekan Partai Republik masi memegang kekuasaan.
 
Naskah pemakzulan, yang merupakan tuduhan formal atas pelanggaran, telah dibuat oleh Perwakilan Demokrat David Cicilline, Ted Lieu dan Jamie Raskin.
 
Salinan yang beredar di antara anggota Kongres menuduh Trump "menghasut kekerasan terhadap pemerintah Amerika Serikat" dalam upaya untuk membalikkan kekalahannya dari Presiden terpilih Joe Biden dalam pemilihan presiden 2020.
 
 
Beredar salinan diantara Anggota Kongres yang menuduh Trump "Menghasut kekerasan terhadap pemerintah Amerika Serikat" salam upaya untuk membalikkan kekalahannya dalam pemilihan presiden 2020 dari presiden terpilih, Joe Bidden.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x