Soal Penanganan Covid-19, Faisal Basri: Jangan Pakai Istilah Gas dan Rem ini Soal Nyawa Manusia

- 7 Januari 2021, 05:30 WIB
Ekonom senior Faisal Basri.*
Ekonom senior Faisal Basri.* //ANTARA

Faisal menambahkan bahwa penyebaran Covid-19 dapat diprediksi dengan tepat apabila data yang digunakannya kredibel.

Sehingga menurutnya, tidak mesti ada langkah gas dan rem, apalagi dilakukan secara tiba-tiba dalam penanganan Covid-19.

Apabila itu tetap dilakukan, gas dan rem, menurutnya akan berakibat pada besarnya biaya ekonomi di masa pandemi ini.

Baca Juga: Kedelai Alami Kenaikan Harga, Perajin Tempe di Yogyakarta Berupaya Pertahankan Harga Produk

“Penyebaran Covid-19 bisa diprediksi dengan keakurasian tinggi kalau datanya kredibel. jadi tak perlu gas dan rem, apalagi dilakukan mendadak. Akibatnya, ongkos ekonominya pun sedikit tinggi,” tutur Faisal.

Sebelumnya diketahui, istilah gas dan rem menjadi kata yang digunakan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.

Terutama ketika akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di suatu wilayah dalam konteks untuk mengurangi penyebaran Covid-19.

Dimulai dari presiden, menteri hingga kepala daerah diketahui pernah menggunakan istilah gas dan rem dalam upaya penanganan pandemi Covid-19.

 

***

Halaman:

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah