Polemik Pembubaran FPI, Ketua PBNU: Kalau Pemerintah Anti Ormas Islam, yang Lain Bubar

- 4 Januari 2021, 16:21 WIB
Sejumlah Massa Front Pembela Islam  (FPI) Kabupaten Bandung, berkumpul saat mendatangi Mapolresta Bandung guna menyampaikan aspirasinya di Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa 15 Desember 2020.
Sejumlah Massa Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Bandung, berkumpul saat mendatangi Mapolresta Bandung guna menyampaikan aspirasinya di Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa 15 Desember 2020. /Sam/Jurnal Soreang

PR TASIKMALAYA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU), Marsudi Syuhud, menekankan bahwa pembubaran organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) bukan berarti pemerintah anti-Islam.

"Kalau anti-Islam, organisasi-organisasi lainnya ya tidak akan ada. Kan, masih banyak organisasi. Ada 80-an organisasi Islam masih tetap jalan," ujarnya.

Ia menilai bahwa pembubaran FPI oleh pemerintah disebabkan karena ormas tersebut tidak mempunyai status hukum sebagai ormas.

Baca Juga: Makna Putusan Pemerintah soal FPI, Hamdan Zoelva: Bukan Terlarang Seperti PKI

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, menurut Marsudi, jika saja FPI memiliki status hukum, ia yakin ormas tersebut tidak akan dibubarkan pemerintah.

Selain itu, ia juga menyetujui latar belakang pembubaran FPI oleh pemerintah karena dianggap berlainan dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa, bukan karena berbasis Islam.

"Kalau karena Islam atau tidak, yang lain bubar juga dong. Ada banyak ormas Islam yang umurnya dengan Indonesia saja, ada yang berdirinya sudah lebih dulu," ungkapnya.

Baca Juga: Wakil Dekan Unpad Dicopot, Fadjroel Rachman: yang Bersangkutan Terbukti Pengurus HTI

Untuk kedepannya, ia berharap agar pemerintah berdiskusi dengan seluruh ormas supaya sejalan dengan ideologi bangsa.

"Mengetengahkan yang di ujung kanan dan mengetengahkan yang di ujung kiri. Itu disebut tawassuth atau tawajul, tawassuthiyah, semuanya ke tengah," terangnya.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x