Ingatkan Seluruh Penyelenggara Negara Jauhi Korupsi, Ketua KPK Singgung Soal ‘Taktik' Sinterklas

- 26 Desember 2020, 07:15 WIB
Ketua KPK, Firli Bahuri mengingatkan pejabar agar tak terjebak gratifikasi 'sinterklas' ketika Natal 2020.
Ketua KPK, Firli Bahuri mengingatkan pejabar agar tak terjebak gratifikasi 'sinterklas' ketika Natal 2020. /ANTARA

PR TASIKMALAYA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengingatkan kepada penyelenggara negara agar tidak terjebak praktik korupsi suap menyuap maupun gratifikasi yang biasanya terjadi menjelang atau saat peringatan hari besar agama seperti Hari Raya Natal.

"Dalam kesempatan ini, saya ingatkan kepada rekan-rekan penyelenggara negara untuk tidak terjebak dalam praktik korupsi suap menyuap atau gratifikasi seperti tukar menukar bingkisan atau kado yang biasanya terjadi menjelang atau saat peringatan hari besar agama seperti Hari Natal," ucap Firli dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA, Sabtu 26 Desember 2020.

Lebih lanjut, Firli juga menyebut bahwa bagi-bagi atau tukar menukar kado dan bingkisan menjadi budaya dalam perayaan keagamaan, namun akan membahayakan jika melibatkan pihak-pihak yang memiliki tujuan atau maksud tertentu.

Baca Juga: Perkara Menag Yaqut Soal Syiah dan Ahmadiyah, Fadli Zon: Siapa Menabur Angin akan Menuai Badai

"Pihak-pihak inilah yang memainkan 'taktik' sinterklas, 'hanya memberi tak harap kembali' hingga telah banyak abdi negara yang tertipu daya hingga terjerembab dalam pusaran korupsi," tuturnya.

Selanjutnya, Firli juga menyebut bahwa bukan hanya terjebak, banyak juga para aparatur pemerintah dan negara yang justru mencari bahkan meminta bingkisan atau kado mewah agar tampil glamor saat hari raya.

Karena hal tersebut, Firli mengaitkannya dengan beberapa sosok panutan dalam ajaran agama yang menerapkan kesederhanaan dalam kehidupan sehari-harinya.

"Bukankah dalam ajaran Nasrani, Yesus memperlihatkan kesederhanaan hidupnya seperti halnya yang diterapkan Rasulullah dan para nabi dalam agama Islam pada kehidupan sehari-hari," ujar Firli.

Baca Juga: Meskipun Belum Ditemukan Varian Baru Virus Covid-19 Di Indonesia, Menristek Imbau Agar Tetap Waspada

Belum selesai sampai disitu, Firli juga menegaskan bahwa perayaan Natal bukan soal baju baru apalagi diperoleh dari hasil atau praktik korupsi melainkan bentuk refleksi untuk menyadarkan semua kekurangan, kelemahan, dan kesalahan diri sebagai bagian dari umat beragama.

Menurut dia, kesederhanaan yang sepatutnya melandasi setiap perayaan apapun di dunia ini.

Pada akhir pernyataannya Firli juga mengucapkan selamat natal dan harapannya terhadap momen hari raya yang seyogyanya dapat memantik sisi-sisi kemanusiaan lebih dalam, menggugah jiwa sosial sehingga dapat lebih berempati, peka, dan peduli dengan kondisi saudara-saudara sebangsa, terutama dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.

Baca Juga: Satgas Tegaskan Warga yang Tolak Vaksinasi Covid-19 Diberi Sanksi

"Selamat merayakan Hari Natal, mari bersama kita tebar kasih dan selalu semai nilai-nilai kejujuran, kesederhanaan di hati sanubari dengan semangat antikorupsi agar Indonesia maju, sejahtera, aman, dan damai sentosa mulai dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Pulau Rote, di mana kemajuan NKRI merupakan manifestasi cita-cita bangsa,"
pungkas Firli. ***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah