PR TASIKMALAYA - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla diketahui menjadi pihak yang dimintai bantuan oleh pemerintah Afghanistan untuk memfasilitasi dialog dalam rangka upaya perwujudan perdamaian di negaranya.
Dengan adanya permintaan tersebut, Jusuf Kalla mengaku telah mengajak ulama-ulama Indonesia (MUI) untuk ikut terlibat dengan mengambil peran mengundang tokoh Taliban dan pihak Pemerintah Afghanistan untuk berdialog di Jakarta.
"Mengundang pihak yang berkonflik untuk berdialog di Jakarta, itu salah satu opsi. Kita (Indonesia) akan mengundang melalui Majelis Ulama Indonesia," kata Jusuf Kalla dalam keterangan yang diterima di Jakarta sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada 25 Desember 2020.
Baca Juga: Kemendagri Ajukan Pemberhentian Risma, Mantan Hakim MK: Itu Langkah Tepat
Dalam keterangan yang disampaikannya, Jusuf Kalla juga menyebut bahwa dirinya akan segera melaporkan hal tersebut kepada Wapres Ma’ruf Amin setibanya di Tanah Air.
"Saya juga akan segera melaporkan ke Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk berkoordinasi. Bagaimanapun, program perdamaian ini adalah gagasan dari Pemerintah Indonesia," tambah Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut.
Sebelum keberangkatannya ke Kabul, JK telah menemui Wapres Ma’ruf Amin untuk menyampaikan keinginan Pemerintah Afghanistan agar Indonesia menjadi juru damai dalam konflik yang terjadi di negara tersebut.
Wapres Ma’ruf pun menyambut baik rencana perdamaian tersebut, sebagai salah satu bentuk penguatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Afghanistan.
Baca Juga: Simak! Kata-Kata Bijak dari Sebuah Film Bertemakan Hari Natal