Network
"Tapi kan saudara doktor hukum dan dosen, dan juga lancar memberikan nasihat-nasihat hukum untuk Djoko Tjandra, kenapa malah tidak memberikan keterangan yang benar?" tanya hakim.
Baca Juga: Akibat Situs Bawaslu Diretas Sebelum Pilkada Serentak, Sebanyak 785 Laporan 'Kosong' Bertambah
"Tidak ada artinya kalau pisah sama anak, doktor hukum atau jaksa atau dosen, tapi saya ibu yang tidak pernah pisah sama anak," jawab Pinangki setengah berteriak.
"Tapi saudara kan pergi bertemu Djoko Tjandra pada 12 November 2019 itu alasannya apa? Cape-cape ke Kuala Lumpur, keuntungan saudara apa? Saya kasih kesempatan saudara menjawab sesuai apa yang saudara lakukan apa yang saudara lihat?" ujar hakim Agus Salim kembali bertanya pada Pinangki.
"Pertama Pak Djoko mau serahkan diri karena menurut Rahmat di sana sudah tidak mendukung, jadi mau kembali ke Indonesia dan saya ingin mengenalkan Anita ke Pak Djoko," jawab Pinangki.
"Yang masuk akal ya, kita ini bukan gampang dibohongi dan bukti juga ada. Apalagi saudara orang mengerti hukum kalau memberikan keterangan tidak benar, mengingkari sumpah ada konsekuensi hukumnya kan mestinya tidak perlu diingatkan itu ya saudara dianggap sudah tahu risiko hukum atau tanggung jawab hukum apa yang saudara harus tanggung," tegas
hakim Agus Salim.
Baca Juga: Suryo Prabowo Dinilai Selalu Menyerang Jokowi, Ferdinand: Saya Pikir Dia akan Tolak Tawaran Prabowo
Sebelumnya, dalam dakwaan disebutkan bahwa setelah Jaksa Pinangki bertemu dengan Djoko Tjandra pada 12 November 2019, ia kembali bertemu Djoko Tjandra pada 19 November 2019 bersama dengan temannya yang juga pengacara yaitu Anita Kolopaking bersama dengan pihak swasta yaitu Rahmat.
Selanjutnya pada 25-26 November 2019, Pinangki, Anita, dan Andi Irfan bertemu lagi dengan Djoko Tjandra masih di kantor Djoko di The Exchange 106, Kuala Lumpur. ***
