Akibat Situs Bawaslu Diretas Sebelum Pilkada Serentak, Sebanyak 785 Laporan 'Kosong' Bertambah

- 17 Desember 2020, 10:15 WIB
Logo Bawaslu.
Logo Bawaslu. /

PR TASIKMALAYA – Selama kurun waktu 30 November hingga 3 Desember 2020, situs resmi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), bawaslu.go.id diretas.

Peretasan tersebut, terjadi tepat sebelum dilaksanakannya Pilkada serentak 2020 tempo hari lalu. Akibat peretasan tersebut, didapati sebanyak 785 laporan kosong.

“Percobaan peretasan berlangsung 30 November hingga 3 Desember. Hal ini mengakibatkan bertambahnya laporan ‘kosong’ sebanyak 785 laporan,” ujar Fritz selaku anggota Bawaslu RI seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.

Baca Juga: Muannas Alaidid Pertanyakan Mimpi Gusdur dan Haikal Hassan, Mahfud MD: Tak Ada yang Tahu Wajah Rasul

Fritz mengatakan, peretasan tersebut dilakukan terus-menerus menjelang diselenggarakannya Pilkada serentak 2020.

Namun akhirnya, peretasan tersebut berhasil diatasi oleh bagian teknologi dan informasi. Selain itu, Fritz meyakinkan bahwa meski adanya upaya peretasan terhadap situs Bawaslu RI, hal tersebut tidak merusak bagian penting dari situs Bawaslu tersebut.

Bahkan, meski adanya peretasan pada situs Bawaslu, hal tersebut tidak mengganggu kinerja pengawasan Bawaslu terhadap Pilkada 2020 tempo hari lalu.

“Meskipun kanal laporan mengalami percobaan peretasan, website Bawaslu tetap dapat diakses tanpa gangguan,” tuturnya.

Baca Juga: Pemprov Jabar Terima Penghargaan KPPU Award 2020, Kang Emil: Penghargaan Adalah Tanda Perubahan

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x