Tanggapi Penghapusan Status Buron Djoko Tjandra, PKS: Prihatin Institusi Besar Bisa Dimainkan Oknum

- 16 Desember 2020, 12:20 WIB
Terdakwa perkara kasus surat jalan palsu, Djoko Tjandra.
Terdakwa perkara kasus surat jalan palsu, Djoko Tjandra. /PMJ News

PR TASIKMALAYA - Pengusaha Tommy Sumardi dijatuhi hukuman 1,5 tahun pejara terkait dirinya yang membantu memberi suap yang diterimanya dari Djoko Tjandra untuk Irjen Pol. Napoleon Bonaparte dan Brigjen Pol. Prasetijo Utomo.

Suap yang diberikan yakni bertujuan agar Napoleon Bonaparte membantu menghapus nama Djoko Tjandra dari Daftar Pencarian orang (DPO) di Ditjen Imigrasi.

Dengan tindakan tersebut, Kepala Seksi Pencegahan Subdit Cegah Tangkal Dirwasdakim pada Ditjen Imigrasi Ferry Tri Ardhiansyah melakukan penghapusan status DPO (buron) Djoko Soegiarto Tjandra dari sistem ECS pada SIMKIM Ditjen Imigrasi.

Baca Juga: Kecewa atas UU Ketenagakerjaan, Buruh Perusahaan Tambang Luapkan Amarah dengan Bakar Gedung

Dengan begitu, Djoko Tjandra bisa masuk wilayah Indonesia meskipun sedang dalam status buronan.

Saat itu Djoko Tjandra diketahui mengajukan PK pada bulan Juni 2020 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Menanggapi hal ini, Politisi PKS Mardani Ali Sera memberikan komentar soal penghapusan status buron Djoko Tjandra yang diminta oleh Mabes Polri.

Ia menyayangkan bahwa masih ada pejabat aparat penegak hukum yang dimainkan oleh oknum.

Baca Juga: Imbas Kegiatan FPI di Megamendung, Ridwan Kamil Kembali Penuhi Panggilan Polisi

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA Twitter @MardaniAliSera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x