Sri Mulyani: 30 Persen Masyarakat Indonesia ‘Sogok’ Pemerintah untuk Dapatkan Pelayanan Publik

- 14 Desember 2020, 11:11 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan pers usai rapat terbatas, di Kantor Presiden
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan pers usai rapat terbatas, di Kantor Presiden /Humas Kemenkeu/

PR TASIKMALAYA - Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani memberikan materi saat memperingati hari Anti Korupsi Sedunia.

Dikutip pikiranrakyat-tasikmalaya.com dari kanal Youtube Kemenkeu RI yang mengusung tema ‘Jaga Integritaas Diri, Pulihkan Kala Pandemi’.

Sri Mulyani mengatakan bahwa masyarakat Indonesia harus membayar atau beri sogokan untuk mendapatkan pelayanan publik dari pemerintah.

 Baca Juga: BPBD Kota Tasikmalaya Makamkan Puluhan Pasien Covid-19, Dinkes: Upayakan Kematian Turun 2 Persen

Baca Juga: Super Junior Comeback Januari 2021, SJ Label Bocorkan Jadwal Kegiatannya

Yang menarik Sri Mulyani mengatakan bahwa 30 persen masyarakat Indonesia harus memberikan uang atau beri sogokan untuk mendapatkan pelayanan dari pemerintah.

Meskipun angka tersebut lebih baik dibandingkan negara India dan Kamboja, harusnya Indonesia harus tetap mawas diri.

Sri Mulyani mengatakan hal tersebut melalui survei terbaru sejak tahun 2019 sampai Maret 2020.

 Baca Juga: Santri Dipulangkan Jelang Libur Akhir Semester, Jumlah Kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya Meningkat

Halaman:

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x