"Bagaiamapun, hubungan TNI dengan rakyat, hubungan TNI dengan Islam mudah-mudahan tidak terganggu dengan kasus baliho itu," tegasnya.
Refly Harun pun kemudian menyinggung soal perintah penurunan baliho tersebut.
Ia menyatakan bahwa TNI sebelumnya secara resmi mengatakan bahwa itu bukan perintah dari pihaknya, namun TNI juga tidak marah soal kewenangan Dudung memerintah.
Baca Juga: Minta Maaf Karena Kerumunan, HRS: Terjadi di Luar Kendali Karena Antusias, Akhlak Harus Kita Jaga
Di sisi lain, lanjutnya, KSP menyatakan bahwa penurunan baliho itu bukan perintah dari Presiden.
Refly pun bertanya, mengenai boleh atau tidaknya Pangdam berpangkat Mayjen bisa secara independen melakukan hal seperti itu.
"Ya ada yang merintah tapi itu bukan jalurnya kali. Kan begitu, yang jalurnya membantah semua. Kan itu faktanya. Lalu kalau yang jalurnya membantah semua kan ada di luar jalur," ujarnya.
Lalu Refly Harun menanggapi pernyataan Saidi, dan menanyakan kemungkinan perintah itu datang dari sosok yang powerfull.
Baca Juga: Minta Maaf Karena Kerumunan, HRS: Terjadi di Luar Kendali Karena Antusias, Akhlak Harus Kita Jaga
"Berarti sosok yang powerfull dong?" tanya Refly.