Terjadinya pengeboman di gereja, murni karena kasus agama antara Islam dan Kristen. Ali Imron bersama kawan-kawannya merasa Islam yang diserang oleh Kristen, oleh karena itu mereka melakukan pengeboman gereja di malam natal.
“Antara Kristen dan Islam, karena menurut kami pada waktu itu kita Muslim yang diserang pihak Kristen. Oleh karena itu, kita kasih peringatan mereka ketika malam natal di gereja-gereja di beberapa kota,” tandasnya.
Kemudian kasus pengeboman Bali yang sangat menggemparkan Indonesia tahun 2001 lalu. Pengeboman bom Bali menurut Ali Imron didasari balas dendam akan peristiwa di Amerika, WTC.
“Bom Bali ini sama, program oknum JI (Jamaah Islamiyah-red) bukan program JI, yang dipimpin oleh senior yang dipimpin Ali Ghufron untuk menyerang Tentara Amerika pasca runtuhnya WTC,” jelasnya.
Baca Juga: Ditunjuk Joe Biden Masuk Tim Ekonominya, Neera Tanden Sebarkan Konspirasi Kemenangan Trump pada 2016
Lebih lanjut Ali Imron menegaskan, warga Afganistan sipil terkena serangan maka di Indonesia akan dilakukan balas dendam kepada orang bule.
“Kalau orang Afganistan yang sipil juga kena, maka kita harus adakan pembalasan di Indonesia kepada orang bule,” tandasnya.
Tidak berhenti di situ, Ali Imron juga menjelaskan sasaran utama kelompoknya dalam melakukan penyerangan.
“Pertama yang disasar polisi, kedua orang-orang pemerintah. Sama-sama salah, tapi kalau kita perhatikan selama ini, Nurdin M Top terakhir ngebom di Ritz Carlton sama Hotel Marriot,” ujarnya.***