Sekuat Tenaga Kejar Kelompok MIT Poso, Personel TNI: Sulteng Ibarat Punya Noda Karena Pergerakannya

- 29 November 2020, 14:45 WIB
Ilustrasi penyerangan.
Ilustrasi penyerangan. //Pixabay/

PR TASIKMALAYA – Pelaku kekerasan dan penyerangan di Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah terus diburu oleh Satuan Tugas TNI-Polri Operasi Tinombala.

Diduga pelaku penyerangan yang menyebabkan korban jiwa itu dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonsia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora.

"Sekarang sedang kami pelajari dengan pengintaian lewat lain sebagainya. Kami berusaha terus mengejar mereka," kata Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf di Palu pada Minggu, 29 November 2020.

Baca Juga: HRS Dikabarkan Pergi Tanpa Persetujuan Pihak Rumah Sakit, Polda: Lewat Pintu Belakang, Tak Diketahui

Personel TNI, lanjutnya, yang terlibat dalam satuan tugas ini telah dilengkapi dengan pasukan mengejar, intel, dan pasukan Satgas teritorial.

"Tugas kami adalah memperkuat paskan Tiombala yang saat ini dipimpin oleh Bapak Kapolda dan saya sebagai wakilnya,” ucap Farid.

“Dan sejauh ini menurut saya sinergitas TNI-Polri sangat efektif sehingga membuat kelompok MIT Poso terdesak sehingga mereka merasa terancam dan melakukan jalur yang lain," jelasnya.

Selain menunggu hasil dari Satgas Tinombala, pihaknya meminta agar masyarakat juga ikut membantu dan bekerja sama dalam perburuan terhadap kelompok MIT Poso.

Baca Juga: Dituding Intervensi HRS, Fadli Zon: Bima Arya Mungkin Sedang Cari Peluang Politik

Dengan kerja sama ini diharapkan kelompok penyerang tesebut berhasil ditangkap sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan tenang.

"Saya mengimbau, tolonglah masyarakat jangan lagi membantu mereka dengan menyiapkan bahan makanan, menyiapkan informasi di mana keberadaan pasukan TNI-Polri yang mengejar mereka," imbaunya.

"Itu stop sudah, karena bisa dilihat bagaimana kekejaman MIT itu melakukan tindakan kekerasan, membunuh, membakar orang, merampok dan membakar rumah, itu sangat keterlaluan," sambungnya.

Demikian, atas aksi yang dilakukan MIT Poso itu sangat bertentangan dengan nilai agama dan hukum yang ada.

Baca Juga: Hasil Swab Belum Keluar, Habib Rizieq Diduga Minta Pulang Paksa pada RS UMMI

Sehingga, Ia mengajak semua pihak khususnya masyarakat sebagai garda terdepan bangsa untuk bersama-sama melawan aksi yang mereka lakukan.

"Tadi bapak Kapolda sampaikan bahwa setiap masayarakat punya sel-sel yang kalau ada gangguan bisa berhubungan satu sama lain dan lapor cepat. Ini yang selama ini tidak dilakukan masyarakat itu entah enggan atau takut, ini jangan lagi terjadi kalau kita ingin sukses dalam oprasi ini," pintanya.

Pihaknya ingin Kelompok MIT ini segera diatasi secepatnya dan mereka pun akan maksimal mengejar mereka. 

"Karena Sulteng ini ibarat punya noda hanya karena sebuah pergerakan kelompok MIT yang sebenarnya tidak ada apa-apanya," tutupnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x