Hoaks Bersebaran Jelang Pilkada Serentak 2020, DPR Minta Adanya Kolaborasi Kuat dari Pihak Terkait

- 27 November 2020, 10:57 WIB
Logo Pilkada Serentak 2020.
Logo Pilkada Serentak 2020. //kpu.go.id

Dia mencontohkan sebaran hoaks terkait virus corona pada Maret 2020 yang berakibat buruk pada perilaku masyarakat, karena banyak hoaks atau berita manipulasi bersebaran.

Menurut dia, saat hoaks terkait Covid-19 bermunculan berdampak pada timbulnya panic buying di kalangan masyarakat, sehingga berdampak sosial di publik.

"Ada efek sosial yang menanamkan khawatir terhadap pandemi Covid-19, karena itu jangan sampai terjadi pada pilkada," kata Aziz.

Azis menilai munculnya hoaks akan yang berpengaruh pada perilaku negatif masyarakat atau yang disebut infodemic akan merangsang kejahatan itu sendiri.

Baca Juga: Sinovac Belum Peroleh EUA Walau Penuhi Kriteria Label Halal, BPOM: Masih Harus Ditinjau Lebih Jauh

Menurut dia, pihak-pihak tidak bertanggung jawab menyebarkan hoaks melalui media sosial, karena cepat terakses dan tersebar kepada masyarakat.

"Alat sederhana yang paling mudah digunakan ya media sosial. Begitu cepat terakses, menyebarkan informasi dapat ditelan mentah-mentah tanpa disaring kembali, ini bahaya," kata Aziz.

Politisi Partai Golkar itu menilai, informasi yang terus berjalan bisa menjadi "makanan" yang menyehatkan, namun bisa menjadi racun, berdampak buruk pada psikologis maupun perilaku masyarakat.

Dia berharap, kolaborasi Kominfo, KPU, dan Bawaslu mampu meredam kegelisahan munculnya hoaks jelang pelaksanaan Pilkada 2020.

Baca Juga: Jadi Fatwa Baru dari Majelis Ulama Indonesia, Haji saat Usia Dini Punya Syarat sebagai Berikut!

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah