Network
PR TASIKMALAYA - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan dalam dua pekan terakhir tercatat 11.738 gempa bumi akibat aktivitas vulkanik Gunung Ibu di Pulau Halmahera, sebelah utara Kepulauan Maluku.
Peningkatan jumlah gempa bumi yang tercatat mengindikasikan meningkatnya tekanan dan aktivitas magma di dalam Gunung Ibu.
Hal ini menjadi peringatan bagi masyarakat sekitar dan otoritas terkait untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya yang dapat timbul akibat aktivitas vulkanik ini.
Dalam situasi ini, Badan Geologi terus melakukan pemantauan dan analisis mendalam terhadap perkembangan aktivitas Gunung Ibu. Langkah-langkah pencegahan dan mitigasi risiko telah disiapkan, termasuk evakuasi dan pengungsian masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Ibu jika diperlukan.
Baca Juga: 4 Siswa Asal Jawa Tengah Dikirim untuk Seleskai Paskibraka Nasional
"Gempa vulkanik dalam menunjukkan peningkatan yang signifikan," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Wafid mengungkapkan, rangkaian gempa dangkal juga tercatat terjadi di Gunung Ibu. Terjadinya gempa dangkal menunjukkan peningkatan tekanan akibat migrasi magma ke kedalaman dangkal.
Selama kurun waktu 1-15 Mei 2024, tercatat gempa bumi di Gunung Ibu sebanyak 40 kali gempa erupsi, 7 kali gempa guguran, 1.850 kali gempa ledakan, 49 kali gempa harmonik, 13 kali gempa jenis puting beliung.
Kemudian terjadi 7.590 gempa vulkanik dangkal, 80 gempa vulkanik dalam, 1 gempa tektonik lokal, 132 gempa tektonik jauh, dan 1 gempa rasakan.
