Sebulan di Beijing, BPOM Nyatakan Vaksin Sinovac untuk Covid-19 itu Bermutu

20 November 2020, 11:20 WIB
Ilustrasi vaksin. //Pixabay/

PR TASIKMALAYA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan jika vaksin Covid-19 produksi Sinovac Tiongkok dinyatakan bermutu.

Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala BPOM RI Penny K Lukito dalam konferensi persnya tentang ‘Pengawalan Keamanan, Khasiat dan Mutu Vaksin Covid-19’ melalui media Zoom Meeting di Jakarta pada Kamis, 19 November 2020.

Dalam konferensi itu, Penny juga didampingi oleh beberapa pihak yang terlibat dalam produksi vaksin tersebut, seperti IDI, ITAGI, Puslitbangkes, dan Asosiasi KIPI dan Bio Farma.

Baca Juga: Belum Terdata e-KTP dan Ada Masalah Ekonomi, Target Pemilih di Pilkada Tak Akan Capai 77,5 Persen

Penny menuturkan jika penilaian itu ada setelah tim dari Indonesia temasuk BPOM melakukan kunjungan ke pusat produksi vaksin Sinovac selama sebulan di Beijing.

"Setelah kita lihat produksinya secara teliti, kita nyatakan bahwa vaksin ini bernilai bermutu," ucapnya.

Di Indonesia, ia melanjutkan bahwa produksi vaksin harus melalui beberapa tahap termasuk penyelesaian uji klinis terhadap para relawan yang sudah memasuki tahap akhir.

"Kita juga harus menerima laporan dari negara lain dalam hal ini Brazil yang jua melakukan uji klinis di negaranya terhadap vaksin produksi sinovac ini. Insya Allah akan kita terima hasilya minggu pertama dan kedua Januari 2020," ucapnya.

Baca Juga: Sebagai Bentuk Hormat pada Agama, Wanita Muslim di Selandia Baru Pamerkan Seragam Polisi Berhijab  

Di samping itu, Dirut PT Bio Farma Honesti Basyir menyatakan bahwa Bio Farma yang akan memproduksi vaksin Sinovac itu sudah dalam tahap persiapan akhir.

"Karena ini vaksin baru, meskipun kita adalah produsen vaksin, tetap saja harus ada alih teknologi dan itu sudah kita lakukan diantaranya dengan melakukan pelatihan terus menerus terhadap tenaga produksi kita," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan PT Bio Farma sudah mempersiapkan alat produksinya sesuai standar WHO,

Hal itu karena produksi vaksin seperti juga produksi obat yang tidak boleh ada kesalahan.

Baca Juga: Jerinx Divonis Hukuman 1 Tahun Lebih Penjara, Pengacara: Ekspresinya Cukup Kecewa

"Terimakasih kepada BPOM yang terus mengawal persipaan ini. Hal lain yang berbeda dengan produksi vaksin di luar negeri, produksi vaksin di Indonesia mensyaratkan satu hal lagi yaitu jaminan kehalalan. Hal itu juga sangat kita perhatikan," pungkasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Jabarprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler