Presiden Joko Widodo Nyatakan Diri Siap Jadi Penerima Pertama Vaksin Covid-19

18 November 2020, 13:45 WIB
Joko Widodo. //Instagram //@jokowi

PR TASIKMALAYA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meninjau simulasi imunisasi vaksin Covid-19 di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat Rabu, 18 November 2020.

Presiden Joko Widodo menyatakan dirinya siap untuk menjadi penerima pertama vaksin Covid-19.

"Kalau ada yang bertanya Presiden nanti di depan atau di belakang? kalau oleh tim diminta saya yang paling depan, saya siap," kata Jokowi, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Minum Setiap Hari! ini Sederet Khasiat dari Air Mentimun untuk Kesehatan Tubuh

Jokowi didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Di sisi lain, Jokowi menegaskan penerima vaksin diutamakan untuk para tenaga kesehatan.

"Siapa yang akan divaksin terlebih dahulu? Yang akan divaksin pertama adalah nanti tenaga kesehatan baik itu dokter, para dokter para perawat dan juga tenaga medis, paramedis yang ada. itu yang diberikan prioritas," kata Jokowi.

Setelah tenaga kesehatan, yang diprioritaskan lainnya adalah aparat sipil negara.

Baca Juga: Terbang ke AS, Menko Luhut Bahas Kerja Sama hingga Geopolitik Global

"Plus TNI dan Polri kemudian nanti baru ASN untuk pelayanan-pelayanan publik yang ada di depan, guru dan kemudian tentu saja kita semuanya," kata Jokowi.

Namun hingga saat ini Presiden Jokowi mengungkapkan pemerintah belum memutuskan merek vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat.

"Kita akan membeli vaksin itu dari perusahaan merk yang ada di dalam daftarnya WHO. Saya tidak berbicara mereknya apa, asal sudah ada di dalam 'list nya' WHO itu yang akan kita berikan. Kemudian yang kedua juga kemanfaatan dari vaksin itu juga harus maksimal," kata Jokowi.

Pemerintah Indonesia diketahui sudah meneken kesepakatan untuk pengadaan 143 juta dosis konsentrat vaksin dengan perusahaan farmasi asal Tiongkok yaitu Sinovac, Sinopharm, dan CanSino masing-masing 65 juta dan 15 juta hingga 20 juta konsentrat vaksin.

Baca Juga: Jurnalis Ikut Berjasa di Tengah Pandemi Covid-19, Kominfo Beri Apresiasi atas Kinerjanya

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan,  asaran penerima vaksin Covid-19 adalah sebanyak 160 juta orang dengan vaksin yang harus disediakan adalah 320 juta dosis vaksin dengan rincian:

1. Garda terdepan seperti medis dan paramedis "contact tracing", pelayanan publik TNI/Polri, aparat hukum sejumlah 3.497.737 orang dengan kebutuhan vaksin 6.995.474 dosis

2. Masyarakat (tokoh agama/masyarakat), perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW) sebagian pelaku ekonomi berjumlah 5.624.010 orang dengan jumlah vaksin 11.248.00 dosis

3. Seluruh tenaga pendidik (PAUD/TK, SD, SMP, SMA dan sederajat perguruan tinggi) sejumlah 4.361.197 orang dengan jumlah vaksin 8.722.394 orang.

Baca Juga: Dinilai Bertentangan dengan Kebebasan Beragama, Pengadian Swedia Cabut Larangan Menggunakan Jilbab

4. Aparatur pemerintah (pusat, daerah dan legislatif) sejumlah 2.305.689 orang dengan total vaksin 4.611.734 dosis

5. Peserta PBJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) sejumlah 86.622.867 orang dengan kebutuhan vaksin 173.245.734 dosis

6. Ditambah masyarakat dan pelaku perekonomian lain berusia 19-59 tahun sebanyak 57.548.500 orang dengan kebutuhan vaksin 115.097.000 dosis***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler