Sempat 'Bermusuhan' dengan AS, Akhirnya Tiongkok Berikan Ucapan Selamat pada Joe Biden

13 November 2020, 19:20 WIB
ILUSTRASI bendera Tiongkok-Amerika Serikat.* //Pixabay//PIXABAY

PR TASIKMALAYA - Tiongkok telah menjadi salah satu negara besar terakhir yang memberi selamat kepada Joe Biden karena terpilih sebagai presiden AS.

Tiongkok tampaknya menahan diri untuk tidak memberikan dukungan publik kepada salah satu kandidat presiden.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Jumat 13 November 2020 dari Variety, Tiongkok yang diwakili Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin mengucapkan selamat pada Presiden Terpilih AS Biden dan Harris.

Baca Juga: HRS Dinilai Tak Terapkan Prosedur Karantina, DPR: Terlanjur, Tak Perlu Lempar-Lemparan Kebijakan

"Kami menghormati pilihan rakyat Amerika, Kami mengucapkan selamat kepada Tuan Biden, dan Nona Harris,” kata Wan Wenbin.

"Pada saat yang sama, hasilnya akan dikonfirmasi sesuai dengan hukum dan prosedur AS," tambahnya.

Perpindahan itu dilakukan hanya beberapa jam setelah negara bagian Arizona dipanggil untuk Biden dan Harris.

Presiden AS Donald Trump akhir-akhir ini menyangkal bahwa dia kalah dalam pemilihan.

Baca Juga: Tidak Pulang Semalaman, Seorang Wanita Muda di Semarang Ditemukan Tewas di Semak-Semak

Dia telah melakukan beberapa tindakan pengadilan untuk membalikkan hasil yang dinyatakan dia kalah.

Biden dan Harris menang di Arizona dengan selisih lebih dari sepuluh ribu suara, dan 49,4% suara diberikan di negara bagian itu, dibandingkan dengan 49,06% Trump.

Negara bagian ini memiliki 11 suara electoral college, memberi Biden 290 suara electoral college menurut New York Times, dibandingkan dengan Trump saat ini 217, total 270 suara dibutuhkan untuk menang.

Ada 31 suara electoral college yang tersisa, yang berarti bahwa kekalahan Trump sekarang menjadi kepastian kecuali beberapa tindakan pengadilannya berhasil membalikkan hasil di banyak negara bagian.

Baca Juga: Akan Rilis Film 'Wonder Woman 1984', Warner Bros Masih Bimbang Tentukan Waktu Peluncuran

Hubungan antara Tiongkok, dan AS turun ke level terburuk selama beberapa dekade selama era Trump.

Kedua negara adidaya itu terlibat dalam perang perdagangan yang membekukan, dan pergumulan teknologi yang melibatkan perusahaan Tiongkok Huawei, TikTok, dan WeChat Tencent.

Ada juga perselisihan geopolitik, terutama di Laut Cina Selatan dan tentang status politik Hong Kong.

Sepanjang kampanye pemilu, Trump juga dengan jujur menyalahkan Tiongkok atas wabah virus korona, yang kini telah menginfeksi 10,6 juta orang di AS dan menewaskan 242.000 orang.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Variety

Tags

Terkini

Terpopuler