PR TASIKMALAYA - Arab Saudi saat ini menjadi salah satu negara yang merasa khawatir dengan kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020.
Meski negara-negara Arab lainnya berlomba untuk memberi ucapan selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris.
Penguasa de facto kerajaan Putra Mahkota Mohammed bin Salman memilih untuk tetap diam selama proses pemungutan suara AS yang berlangsung dalam berhari-hari.
Baca Juga: Gunung Merapi Siaga, Disparpora Magelang Hentikan Aktivitas Wisatawan
Hubungan pribadi Pangeran Mohammed dengan Trump telah memberikan pengaruh penting terhadap gelombang kritik internasional atas catatan hak asasi Riyadh.
Hal ini juga diduga dipicu oleh pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi, peran Riyadh dalam perang Yaman dan penahanan aktivis wanita.
Daerah-daerah tersebut saat ini akan menjadi titik perselisihan antara Biden dan Arab Saudi, pengekspor minyak utama dan pembeli senjata AS.
Baca Juga: Pendukung Trump Protes, Bahas Konspirasi QAnon hingga Sebut Demokrat Curang
Sebelumnya, Joe Biden pernah menyatakan dalam salah satu kampanyenya bahwa ia akan menilai kembali hubungan AS dengan kerajaan.
Bahkan ia menyatakan akan menuntut lebih banyak pertanggungjawaban atas pembunuhan Khashoggi di konsulat Istanbul di Riyadh dan menyerukan diakhirinya dukungan AS untuk perang Yaman.
The only thing worse than COVID-19 would be BIDEN-20 !! #بايدن_فاز— د. مــنى ???????? (@Dr_MunaSalman) November 7, 2020
“Satu-satunya hal yang lebih buruk dari Covid-19 adalah BIDEN-20," cuit Dr. Muna Salman di Twitter.
Baca Juga: Pendukung Trump Protes, Bahas Konspirasi QAnon hingga Sebut Demokrat Curang
Sumber politik Saudi mengecilkan risiko perselisihan antara kerajaan dan Amerika Serikat. Hal tersebut merujuk pada hubungan bersejarah Riyadh dengan Washington.
Namun, surat kabar Okaz, Arab Saudi menyebutkan adanya rasa ketidakpastian tentang bagaimana masa depan bermain bagi kerajaan.
"Wilayah ini sedang menunggu ... dan bersiap ... untuk apa yang terjadi setelah kemenangan Biden," tulisnya dalam sebuah artikel.
Baca Juga: Presiden Palestina Beri Selamat pada Joe Biden, Berharap Cabut Boikot Politik AS
Kerajaan mungkin tidak perlu menunggu lama.