Tanggapi Kepulangan Habib Rizieq, Mahfud MD: Pemerintah Tidak Pernah Mengahalangi

5 November 2020, 17:50 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD saat memimpin rapat perdana TGPF kasus penembakan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, yang diselenggarakan di Kantor Kemenko Polhukam, Senin, 5 Oktober 2020. /ANTARA/HO-Humas Kemenko Polhukam/

PR TASIKMALAYA - Imam Besar Front Pembela Islam, Muhammad Rizieq Shihab mengumumkan akan kembali ke Indonesia pada Senin, 9 November 2020 dari Arab Saudi.

Namun, rencananya ia akan tiba di Indonesia pada Selasa, 10 November pagi.

Habib Rizieq menegaskan, kepulangannya ke Tanah Air adalah murni usaha pihaknya sendiri bersama para pengurus FPI dan koleganya pada Pemerintah Arab Saudi.

Baca Juga: Terpidana Perantara Suap Hakim PN Jaksel Berakhir di Lapas Cipinang

"Senin 9 November, Insya Allah saya dan keluarga akan terbang dari bandara Jeddah pukul 19.30 waktu Saudia, dengan kode penerbangan SV 816," kata Habib Rizieq, Rabu, 4 November 2020.

Lebih jauh, Habib Rizieq menegaskan, pengumuman itu dilakukan mengingat hanya dirinya dan pihak FPI, selain dari pihak Mekah yang terlibat dalam proses kepulangannya.

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberikan tanggapan.

Baca Juga: Gelap Mata, Seorang Pria Nekat Bacok Selingkuhan sang Istri hingga Tewas

Menkopolhukam menyebut, pemerintah tak pernah menghalangi kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air.

"Bahwa Habib Rizieq sendiri mau pulang, kita tidak pernah menghalangi, bahwa dia terhalang pulang, itu urusan dia dengan Pemerintah Arab Saudi.

"Jika sekarang sudah selesai ya pulang saja. Kita kan tidak pernah menghalangi pulang," kata Mahfud dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Kamis, 5 November 2020.

Baca Juga: Update Pilpres AS: Joe Biden Kantongi Suara Terbanyak, Pecahkan Rekor Barack Obama

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengingatkan agar pengikut Habib Rizieq bisa tertib dan tidak membuat kerusuhan.

"Kalau sampai membuat kerusuhan berarti bukan pengikutnya Habib Rizieq, pemerintah akan bertindak tegas," kata Mahfud dalam siaran persnya.

Ia pun berharap pengikut Habib Rizieq yang rencananya akan menjemput nanti, bisa tertib dan bisa mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pendukung Lancarkan Aksi Protes, Sebut Suara Trump di Arizona Sengaja Tak Dihitung

"Hal ini agar tidak saling me-mudhorot-kan, kalau dalam hukum fiqih itu la dhoro wala dhiror. Jangan saling menyulitkan antara orang, Jadi anda jaga dan orang lain jaga," ujar Mahfud.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler