Berkat Prestasinya, Sri Mulyani Kini Raih Penghargaan Menkeu Terbaik Asia Timur Pasifik 2020

13 Oktober 2020, 08:30 WIB
Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani. /RRI

PR TASIKMALAYA - Berkat prestasi dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meraih penghargaan sebagai Finance Minister of the Year for East Asia Pacific Tahun 2020.

Penghargaan itu diberikan oleh Majalah Global Markets. 

Selain itu, sebelumnya Sri Mulyani juga telah memperoleh beberapa penghargaan seperti Menteri Keuangan Terbaik Asia 2006 oleh Emerging Markets Forum di Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Singapura pada 2006. 

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah MUI Larang Penggunaan Vaksin Covid-19 dari Tiongkok?

Bahkan Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga pernah dinobatkan sebagai Menteri Terbaik Dunia dalam World Government Summit di Dubai, Februari 2018

Atas prestasi yang didapatkannya selama ini, Sri Mulyani memaparkan bahwa hal itu merupakan hasil kerja keras jajaran Kementerian Keuangan selama ini.

"Gelar ini merupakan salah satu bentuk keseriusan dan kerja keras seluruh jajaran Kementerian Keuangan dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia," kata Sri Mulyani dalam pernyataan di Jakarta, Senin malam.

Baca Juga: Perahu Migran Afrika Tenggelam di Tunisia, 11 Orang Dinyatakan Meninggal

Ia mengatakan penghargaan ini hendaknya menjadi pemicu perbaikan bagi pengelolaan fiskal di Indonesia dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19.

"Sebab, tantangan Indonesia masih berat dan panjang ke depan. Raihan ini telah menandakan kita sudah on the right track," katanya.

Penghargaan ini merupakan penghargaan kedua yang diterima oleh Sri Mulyani dari majalah yang sama, setelah memperoleh penghargaan serupa pada 2018.

Menurut majalah Global Markets, Sri Mulyani layak mendapatkan penghargaan tersebut atas prestasinya dalam menangani pandemi Covid–19 di Indonesia.

Baca Juga: BMKG Masih Temukan Titik Panas di Kalteng Meski Indonesia Masuki Musim Penghujan

Global Markets juga mengapresiasi komitmen pemberian stimulus fiskal dalam bentuk perlindungan sosial, insentif perpajakan, penjaminan pinjaman, dan subsidi bagi sektor usaha yang terdampak paling besar.

Majalah itu menyatakan bahwa keputusan untuk memperlebar defisit melebihi batas maksimum yang ditetapkan dalam UU sebesar tiga persen terhadap PDB merupakan langkah yang tidak mudah dilakukan.

Global Markets merupakan majalah berita terkemuka di bidang pasar ekonomi internasional yang 30 tahun terakhir telah menjadi salah satu acuan bagi para pelaku dan institusi di sektor ekonomi dan keuangan internasional.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler