Berbeda Pandangan dengan Megawati, Fadli Zon: KAMI Dibuat untuk Meluruskan Jalan yang Bengkok

1 September 2020, 10:58 WIB
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon./* /

PR TASIKMALAYA - Meski banyak nyinyiran yang datang untuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), ternyata masih ada yang turut setuju.

Salah satunya yakni Fadli Zon yang tak setuju dengan pandangan Megawati.

Ia menilai bahwa KAMI bisa menyelamatkan bangsa, khususnya demokrasi dari ancaman minimnya checks and balances.

Baca Juga: Catat Tanggalnya! Berikut Deretan Boyband dan Girlband yang Akan Comeback dan Debut Bulan September

Demokrasi sudah berjalan selama 20 tahun. Namun, hampir semua tuntutan rakyat saat itu kini sedang dipertentangkan lagi.

Fadli Zon mengatakan, dulu rakyat menentang korupsi dan nepotisme, tapi kini korupsi dan tindakan menjurus nepotisme makin sering terjadi.

"Jika gerakan semacam KAMI tidak muncul, demokrasi kita sebenarnya sedang berada dalam ancaman," kata Fadli Zon, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Warta Ekonomi dengan judul Bantah Megawati, Fadli Zon: KAMI Merupakan Vitamin bagi Demokrasi.

Baca Juga: Hampir Mencapai Angka 1.000 Kasus, Garut Justru Diserang Dua Hal ini di Tengah Pandemi Virus Corona

Fadli juga mengatakan bahwa tokoh yang mendeklarasikan KAMI merupakan sosok terhormat yang akan mampu menjadi juru bicara bagi masyarakat.

Warga bisa mengeluarkan kegelisahannya yang akan tersalurkan lewat KAMI.

"Jadi, tokoh-tokoh yang mendeklarasikan KAMI kemarin bukanlah orang-orang kalah. Sebagian merupakan senior citizens yang punya reputasi terpuji. Mereka adalah orang-orang yang mewakafkan diri untuk meluruskan jalan yang bengkok. Dalam bingkai demokrasi, posisi mereka sangat terhormat," ujar Fadli Zon.

Baca Juga: Curigai Paslon Bajo sebagai Boneka Politik di Pilkada, Politisi PKS: Supporting Systemnya Siapa?

Ia pun mengingatkan, jangan sampai di masa demokrasi ini, justru juru bicara rakyat makin sedikit.

Sebab, itu dapat menjadikan kekuasaan akan sulit dikontrol oleh rakyat, yang sebelumnya telah dimandatkan kepada para penguasa.*** (Redaksi WE Online)

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler