Curigai Paslon Bajo sebagai Boneka Politik di Pilkada, Politisi PKS: Supporting Systemnya Siapa?

- 1 September 2020, 08:31 WIB
Pasangan Bagyo Wahyono dan FX Supardjo bersiap melawan Gibran dan Teguh Prakosa di Pilwalkot Solo 2020.*
Pasangan Bagyo Wahyono dan FX Supardjo bersiap melawan Gibran dan Teguh Prakosa di Pilwalkot Solo 2020.* //RRI

PR TASIKMALAYA - Bakal pasangan calon (bapaslon) independen Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo) dalam Pilkada Kota Solo 2020, dicurigai menjadi boneka politik.

Hal ini merujuk pada pihak bersangkutan yang sengaja membeli lawan agar dalam Pilkada tidak hanya ada satu calon tunggal.

Kecurigaan ini datang usai putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, resmi diusung partai-partai besar dan mungkin 'tak ada lawan'.

Baca Juga: Penghasilan Raffi Ahmad dan Nagita di Youtube Tengah Menurun, Ternyata Ada Satu yang Jadi Pemicunya

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) PKS Solo, Sugeng Riyanto mencurigai majunya Bajo dalam Pilkada.

Ia pun menilai bahwa Bajo tidak memiliki rekam jejak namun berhasil menggalang dukungan KTP dari 8,5 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) pemilu terakhir.

"Supporting system-nya dari mana? Dari siapa? Arahnya ke mana? Itu kami serahkan ke publik untuk menilai," kata Sugeng dalam keterangannya, Selasa 25 Agustus 2020.

Baca Juga: Pedagang Soto Terpapar Virus Corona, Tularkan pada Belasan Warga dan Satu RT Terpaksa di-Lockdown

Sugeng membandingkan dengan bapaslon independen lainnya, Muhammad Ali alias Abah Ali-Achmad Abu Jazid alias Gus Amak.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x