BRIN Sebut Awal Ramadhan 2023 Bisa Sama, Tetapi Idul Fitri Bisa Berbeda

9 Maret 2023, 15:56 WIB
Ilustrasi. Awal Ramadhan 2023 ada kemungkinan sama menurut BRIN. /Pexels/Alena Darmel

PR TASIKMALAYA – Penentuan bulan awal Ramadhan 2023 akan dilakukan pada beberapa hari lagi, berbagai persiapan dari tim hisab di seluruh wilayah Indonesia sedang dilakukan untuk melihat hilal di tiap titik.

Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin mengatakan penetapan awal Ramadhan 2023 harus disepakati bersama oleh berbagai pihak. Meskipun perhitungan hisab di tiap wilayah berbeda.

Pemerintah, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) punya cara tersendiri dalam melihat hisab untuk menentukan awal Ramadhan 2023. Walaupun demikian, hasil tersebut bisa menjadi sama tetapi bisa menjadi berbeda.

"Penentuan awal bulan (Ramadhan 2023) memerlukan kriteria agar bisa disepakati bersama. Rukyat memerlukan verifikasi kriteria untuk menghindari kemungkinan rukyat keliru. Hisab tidak bisa menentukan masuknya awal bulan tanpa adanya kriteria. Sehingga kriteria menjadi dasar pembuatan kalender berbasis hisab yang dapat digunakan dalam prakiraan rukyat," ucap Thomas sebagaimana dilansir dari laman BRIN pada 9 Maret 2023.

Baca Juga: Link Nonton The Glory Part 2: Kebrutalan Balas Dendam Moon Dong Eun Makin Nyata, Ada Spoiler!

Thomas melanjutkan jika kriteria hilal yang digunakan ataupun diadopsi adalah berdasarkan pada dalil-dalil dari hukum Agama mengenai awal bulan dan hasil kajian astronomis yang sahih.

Kriteria tersebut harus mengupayakan titik temu pengamal rukyat dan pengamal hisab, untuk menjadi kesepakatan bersama.

Termasuk kesepakatan dari Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang harus disetujui secara bersamaan.

Thomas merinci bagaimana perhitungan untuk mengetahui 1 Ramadhan 1444 H, simak penjelasannya dibawah ini:

Baca Juga: Cara Dapat KUR BRI dan Persyaratan yang Harus Dipenuhi, Ini Rahasianya!

"Apabila saat maghrib 22 Maret 2023 di Indonesia posisi bulan sudah memenuhi kriteria baru MABIMS, dengan tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat [3-6,4] dan sudah memenuhi kriteria Wujudul Hilal [WH]. Jadi seragam versi [3-6,4] dan [WH] bahwa 1 Ramadhan 1444 pada 23 Maret 2023," ucap Thomas.

Di sisi lain, Thomas memberikan prakiraan bahwa awal Idul Fitri 1444 H akan bisa berbeda dari biasanya. Hal ini disebabkan karena pada saat maghrib 20 April 2023, ada potensi di Indonesia posisi bulan belum memenuhi kriteria baru MABIMS, yaitu tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat [3-6,4].

Tetapi jika sudah memenuhi kriteria wujudul hilal [WH]. Maka bisa saja 1 Syawal 1444 H akan jatuh pada 21 April 2023.

Namun ketika tidak mengikuti wujudul hilal [WH], maka 1 Syawal 1444 H akan jatuh pada 22 April 2023.

Baca Juga: TransJakarta Mulai Ubah Empat Rute Layanan Pada Hari Ini, Jangan Sampai Salah Ya

Sebagai informasi, perbedaan awal Ramadhan seringkali terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Meskipun pada akhirnya ada perhitungan hisab yang sama sehingga penetapan tidak terjadi perbedaan.

Misalnya, awal Ramadhan serta awal Idul Fitri versi pemerintah dan Muhammadiyah bisa berbeda satu hari.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler