Jokowi Temui Purnomo untuk Bahas Gibran, Pengamat: Istana Bukan Tempat Negosiasi Politik Praktis!

20 Juli 2020, 08:27 WIB
PRESIDEN Indonesia Joko Widodo (kiri) dan Gibran Rakabuming (kanan),* //RRI/ Foto Istimewa

PR TASIKMALAYA - Achmad Purnomo yang mundur dari Cawalkot Solo 2020, membuat banyak spekulasi dari publik.

Apalagi setelahnya lolosnya putra sulung Joko Widodo, Gibran Rakabuming sebagai Cawlkot yang membuat spekulasi itu makin liar.

Pasalnya, Achmad Purnomo sebelumnya diketahui telah melakukan pertemuan dengan Jokowi.

Baca Juga: Takut Dibunuh, Ilmuwan Hong Kong Kabur ke AS untuk Ungkap Rahasia Tiongkok Soal Virus Corona

Lantas, pertemuan mereka yang dilakukan di istana negara itu dinilai oleh Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam sebagai hal yang tidak etis.

Apalagi, lanjutnya, poin pertemuan yang dibahas adalah politik praktis, pasca putranya Gibran Rakabuming Raka diusung PDI-P menjadi calon wali kota Solo pada Pilkada 2020.

Ia menambahkan bahwa istana merupakan tempat sakral sebagai smbol negara Republik Indonesia

Baca Juga: Alih-alih Dapat Petunjuk Kasus Kematian Editor Metro TV, Polisi Malah Kesulitan saat Periksa CCTV

"Istana presiden merupakan simbol negara, yang seharusnya digunakan untuk urusan politik kebangsaan, bukan tempat negosiasi politik praktis," kata Khoirul dalam keterangannya, Minggu 19 Juli 2020 dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari sitsu RRI.

Ia bahkan menyarankan agar Jokowi mencari tempat lain bila membahas politik praktis.

"Jelas itu out of the line (keluar jalur)," tuturnya.

Baca Juga: Sempat Tak Mau Curiga, Ayah Editor Metro TV Khawatir Karena Suci Malam-malam Minta Antar ke TKP

Achmad Purnomo pun sebelumnya tak memungkiri jika pertemuannya dengan Jokowi pada Jumat 17 Juli 2020 yakni membicarakan soal terpilihnya Gibran yang maju di Pilwakot 2020.

"Saya mendapatkan undangan dari istana melalui telepon pada hari Kamis (16 Juli 2020) pukul 13.30 WIB. Rencananya Presiden Jokowi akan menelepon saya, namun tidak jadi," ucapnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler