PR TASIKMALAYA - Mantan Kabareskrim Polri Jenderal Susno Duadji akhirnya buka suara soal alasan dirinya ikut turun tangan mengungkap kematian Brigadir J.
Alasan itu disampaikan Susno Duadji ketika berada dalam acara Karni Ilyas Club.
Hal itu dibuka Susno Duadji untuk menjawab pertanyaan dari Karni Ilyas.
Susno Duadji menceritakan bahwa pada minggu pertama, dirinya masih diam karena baginya kasus ini sangat gampang.
Baca Juga: Tes Matematika: Jika Anda Kritis dan IQ Tinggi Pasti Berani Pecahkan Persamaan ini
"Satu minggu saya masih diam karena menurut saya ini kan gampang," tuturnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video yang diunggah kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Rabu, 3 Agustus 2022.
Menurutnya, hal ini dinilai gampang lantaran sudah ada tersangka, peristiwa, dan senjatanya.
"Tersangkanya ada yang sudah ngaku, peristiwa, senjatanya ada, mayatnya ada seperti yang saya jelaskan di berbagai media," sambungnya.
Akan tetapi, menurutnya kenapa kasus ini berlarut-larut dan keterangan satu sama lain simpang siur.
Baca Juga: Tes IQ: Bisakah Pecahkan Teka-teki Matematika Ini? Gunakan Logika dan Kecerdasan Anda
Hal itu menjadi pertanyaan yang mendorong dirinya.
"Termasuk yang terakhir Kadiv humas polri berbeda-beda mengatakan sudah ditemukan CCTVnya yang hilang itu, besoknya mengatakan bukan yang itu," ujarnya.
Dia juga menjelaskan, dirinya turun gunung lantaran tiga hal.
"Pertama ini menyangkut kemanusiaan, yang kedua menyangkut kejujuran dan ketiga menyangkut nama baik dan marwah institusi saya Polri," ucapnya.
Baca Juga: Drakor Big Mouth Episode 3: Jam Tayang, Spoiler, dan Link Nonton sub Indo
Baginya jika ada hal ini menyinggung Polri maka sampai ke dalam hati, karena dirinya dibesarkan di Polri.
Selain itu, menurutnya jika peristiwa ini tidak ditangai dengan baik akan merusak nama baik Polri.
Susno Duadji juga menjelaskan jika dirinya tidak mengurui dan mendikte melainkan memberikan masukan.
"Sehingga saya terpaksa memberikan masukan-masukan tapi saya tidak menggurui karena junior saya pintar-pintar, tidak mendikte dan menghakimi," ujarnya.***