Gempa Banten Kemarin Disebut Bukan Ancaman Sesungguhnya, BMKG: Megathrust Selat Sunda Mampu Memicu...

15 Januari 2022, 15:00 WIB
BMKG menyebut bahwa gempa Banten yang terjadi pada Jumat, 22 Januari 2022 bukanlah ancaman sesungguhnya dari Megathrust Selat Sunda. /Instagram/@daryonobmkg

PR TASIKMALAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut jika gempa Banten yang terjadi pada Jumat, 14 Januari 2022 kemarin bukanlah ancaman yang sesungguhnya.

BMKG menyebut gempa Banten kemarin, bukan ancaman sesungguhnya dari Megathrust Selat Sunda.

Gempa Banten kemarin bukan ancaman sesungguhnya disampaikan oleh Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono.

"Gempa Ujung Kulon Banten kemarin, sebenarnya bukan ancaman sesungguhnya," ucap Daryono pada Sabtu, 15 Januari 2022 seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Baca Juga: Drama Korea Tracer yang Dibintangi Im Si Wan dan Go Ah Sung Terus Mengalami Peningkatan Rating

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan, gempa magnitudo 8,7 dapat menjadi ancaman sesungguhnya.

"Segmen megathrust Selat Sunda, mampu memicu gempa dengan magnitudo tertarget mencapai 8,7," lanjut Daryono.

Menurut Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, gempa magnitudo 8,7 dapat terjadi kapanpun.

"Dapat terjadi sewaktu-waktu, ini ancaman sesungguhnya," lanjut Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Baca Juga: Ramalan Keberuntungan dan Kesialan Shio Macan di Tahun Baru Imlek 2022!

Menurutnya gempa dan tsunami merupakan proses alam, yang tak bisa dihentikan serta diprediksi.

"Dalam ketidakpastian kapan terjadinya, kita masih bisa menyiapkan upaya mitigasi konkret," ujar Daryono.

Pihaknya juga menyebut upaya mitigasi konkret dalam penanganan gempa dan tsunami.

"Seperti membangun bangunan tahan gempa, memodelkan bahaya gempa serta tsunami, lalu menjadikan model ini sebagai acuan mitigasi," lanjutnya.

Baca Juga: Mensesneg Ungkap UU Pemilu Tak Direvisi, Perludem Justru Sebut PKPU akan Alami Perubahan, Ada Apa?

Perencanaan kawasan berbasis risiko gempa serta tsunami, jalur dan tempat evakuasi, rambu-rambu, berlatih secara berkala termasuk mandiri.

BMKG terus meningkatkan performa peringatan dini tsunami, yang lebih cepat serta akurat.

Karena hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa, sehingga patut diwaspadai.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler