PR TASIKMALAYA – Kereta layang ringan (LRT) Jabodebek akan beroperasi otomatis tanpa masinis, yang menurut KAI akan terdapat dua petugas pada setiap rangkaian.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku operator LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) memastikan akan tanpa masinis dan hanya ada dua petugas di setiap rangkaian.
LRT Jabodebek beroperasi otomatis tanpa masinis itu dikonfirmasi oleh VP Public Relations KAI Joni Martinus pada Selasa, 23 November 2021 dalam keterangan tertulis di Jakarta.
“LRT Jabodebek akan beroperasi tanpa masinis, nantinya terdapat dua orang petugas pada setiap rangkaian,” ujar Joni Martinus seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.
Joni Martinus mengungkapkan, dua petugas dalam LRT Jabodebek tanpa masinis tersebut adalah satu orang prama atau prami kereta (train attendant) dan seorang penjaga keamanan.
Tentunya ini akan menjadi inovasi yang bagus bagi transportasi khususnya di Jabodebek.
Menurut Joni Martinus, seorang train attendant akan bertugas mengemudikan LRT Jabodebek saat terjadi gangguan.
Baca Juga: Yumi's Cells Season 2 Kemungkinan Akan Tayang, Alur Cerita Lebih Dinamis
“Pada saat terjadi gangguan, train attendant bertugas mengemudikan dengan kecepatan terbatas, dengan membuka tutup pintu LRT Jabodebek,” lanjut Joni Martinus.
LRT Jabodebek akan menggunakan sistem kendali berbasis komunikasi atau communication base train control (CBTC) dengan grade of automation (GoA) tingkat 3 seperti dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.
Joni Martinus menyampaikan, persiapan matang dilakukan petugas LRT Jabodebek untuk memberi pelayanan maksimal bagi pelanggan.
Baca Juga: Tiket Tur Dunia Ludes Terjual, ATEEZ Tunjukkan Dominasi Mereka di Industri KPop
"Diharapkan dapat memberi pelayanan maksimal pelanggan, agar merasakan transportasi perkeretaapian urban paling maju di kawasan ibu kota," lanjut Joni Martinus.
Menurut Joni Martinus, seorang train attendant LRT Jabodebek juga harus bisa berbahasa Inggris, untuk berinteraksi langsung dengan para penumpang selama perjalanan.
Selain itu, petugas train attendant LRT Jabodebek harus seseorang yang sehat jasmani, rohani dan tidak buta warna.
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Susi Pudjiastuti soal Restrukturisasi PNS, Ferdinand Hutahaean: Gagasan Bodoh
Ketentuan tersebut tercantum pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 4/2017 tentang Sertifikasi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian.
KAI menetapkan kualifikasi khusus tersebut bagi train attendant untuk menjamin kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) LRT Jabodebek.***