Hari Santri Nasional 2021, Gus Yaqut: Dulu, Sekarang, Besok, Mereka Tak Bergeser Kecintaannya pada Negeri

22 Oktober 2021, 11:05 WIB
Menag Gus Yaqut beri ucapan pada peringatan Hari Santri Nasional 2021. /ANTARA/Wahyu Putro A

PR TASIKMALAYA - 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional di Indonesia. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas turut menyambut hari santri nasional 2021.

Yaqut Cholil Qoumas yang juga Panglima Tertinggi dari Banser (Barisan Ansor Serbaguna) menyatakan bahwa para santri sudah mengorbankan jiwa dan raganya untuk mempertahankan kemerdekaan negeri ini.

Dalam peringatan Hari Santri Nasional, pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini menegaskan bahwa santri di era milenial ini tidak akan pernah luntur rasa cintanya kepada Tanah Air Indonesia.

Baca Juga: Akui Lesti Kejora Meminum Pil Anti Kontraksi, Rizky Billar: Supaya Tidak Nyeri

Hari Santri Nasional bermula ketika pada 22 Oktober 1945 Hadratussyaikh Kyai Haji Hasyim Asyari mengeluarkan Resolusi Jihad NU.

Resolusi Jihad tersebut dikeluarkan oleh KH Hasyim Asyari atas permintaan dari Soekarno untuk melawan penjajah kala itu, Sekutu dan Belanda yang kembali ke Indonesia.

Supaya kita selalu ingat dan terinspirasi, bahwa pada 22 Oktober 1945 para santri di negeri ini mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan Indonesia,” kata Gus Yaqut melalui Instagram pribadinya pada 22 Oktober 2021, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Baca Juga: Drakor ‘My Name’ Masuk Lima Besar Netflix, Sutradara Kaget Lihat Popularitasnya hingga ke Berbagai Negara

Dulu, sekarang, besok yang namanya santri tak akan bergeser kecintaannya pada negeri ini. Selamat hari santri 2021,” ucapnya menyambung.

Hari santri nasional 2021 mengambil tema ‘Hari Santri; Santri Siaga Jiwa Raga’.  Hal ini tidak terlepas dari konteks pandemi Covid-19 yang masih melanda negeri ini.

Selain Menteri Agama, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid mengatakan bahwa santri di abad 21 ini harus melek literasi digital.

Baca Juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Tidak Hanya Berduaan saat Liburan ke Turki, Rizki MUA Ungkapkan Alasannya!

Menurutnya, tantangan santri di abad 21 ini lebih kompleks. Mulai dari isu sosial kemasyarakatan, lingkungan, politik, ekonomi, dan kebangsaan yang lebih rumit.

“Santri abad ke-21 harus memiliki keterampilan literasi digital, di samping literasi baca-tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewargaan,” kata Wamenag Zainut Tauhid pada 21 Oktober 2021, dikutip dari Kemenag.

Wamenag Zainut Tauhid mengatakan dunia sedang mengalami perubahan besar. Segala bidang kehidupan sudah mengalami digitalisasi, virtualisasi, hingga otomatisasi.

Baca Juga: Sama-sama Pernah Dihujat Netizen, Raffi Ahmad Ingatkan Baim Wong Agar Tidak Takut: Kayak Berantem sama Angin

“Revolusi digital diperkirakan akan menghilangkan 800 juta lapangan pekerjaan di seluruh dunia, yang diestimasi terjadi sampai tahun 2030 karena digantikan oleh mesin,” ucapnya.

“Hal ini bisa menjadi ancaman dunia termasuk bagi Indonesia sebagai negara yang memiliki angkatan kerja dan angka pengangguran yang cukup tinggi,” ujar Wamenag Zainut Tauhid.

Tidak terkecuali para santri harus melek teknologi dan memiliki pemahaman mumpuni untuk menerjang arus globalisasi ini kata Wamenag Zainut Tauhid.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Kemenag Instagram @gusyaqut

Tags

Terkini

Terpopuler