PR TASIKMALAYA – Sebuah penelitian yang diterbitkan di Buletin Pencemaran Laut Sciencedirect menyebutkan, perairan Teluk Jakarta mengandung limbah parasetamol dengan konsentrasi tinggi.
Diektahui, parasetamol sendiri merupakan obat yang biasa digunakan untuk meredakan demam, sakit kepala, serta nyeri ringan hingga sedang, dan limbah itu terkandung di perairan Teluk Jakarta.
Seperti yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari World of Buzz pada 2 Oktober 2021, penelitian terkait limbah parasetamol yang terkandung di perairan Teluk Jakarta tersebut menyebutkan bahwa ditemukan beberapa kontaminan akuatik.
Baca Juga: Ramalan Shio Kuda, Kambing, dan Monyet, 6 Oktober 2021: Jangan Racuni Hidupmu dengan Kecurigaan
Kontaminan akuatik tersebut salah satunya berasal dari limbah obat-obatan.
Penelitian tersebut dilakukan di empat titik lokasi di Teluk Jakarta dan satu di pantai utara Jawa Tengah.
Penelitian tersebut melaporkan bahwa tingginya konsentrasi parasetamol yang terdeteksi di perairan pesisir Indonesia.
Baca Juga: Ikatan Cinta 6 Oktober 2021: Bukan Papa Surya, Om Tama Bongkar Sosok Ayah Andin yang Sebenarnya
Bahkan limbah parasetamol tercatat melebihi batas yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.
Selain limbah parasetamol, ditemukan juga limbah logam yang terkandung di dalam air Teluk Jakarta.
Hasil penelitian mengungkapkan, bahwa Angke memiliki konsentrasi Parasetamol yang tinggi.
Baca Juga: Ramalan Shio Kuda, Kambing, dan Monyet, 6 Oktober 2021: Jangan Racuni Hidupmu dengan Kecurigaan
Konsentrasi limbah parasetamol sebesar 610 ng/L.
Adapun konsentrasi limbah parasetamol yang terkandung di Ancol sebesar 420 ng/L.
Akan tetapi, pihak pemerintah setempat ternyata tidak mengetahui apabila perairan Teluk Jakarta mengandung limbah parasetamol dengan konsentrasi tinggi.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Kunci dan Lihat Apa yang Alam Bawah Sadar Ungkapkan Tentang Anda!
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Yogi Ikhwan selaku Humas Badan Lingkungan Hidup Jakarta.
Yogi Ikhwan menyebutkan, bahwa pihaknya tidak mengetahui bahwa air laut Jakarta tercemar parasetamol.
Selain itu, Yogi Ikhwan juga menyampaikan bahwa pihaknya hanya memeriksa secara umum saja kondisi perairan Teluk Jakarta.
“Kami tidak memeriksa parameter ini. Kami memantau kualitas air laut dengan kandungan umum seperti kadar BOD (Biological Oxygen Demand), dan kadar logam berat,” jelasnya.
Yogi Ikhwan menambahkan, pihaknya tidak sampai memeriksa bahwa ada kandungan limbah parasetamol di dalam perairan teluk Jakarta.
“Kami tidak ke sana secara spesifik,” pungkasnya.***