PR TASIKMALAYA – Politisi Teddy Gusnaidi mengomentari ungkapan yang disampaikan baru-baru ini oleh anak dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yaitu Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Ungkapan Ibas Yudhoyono yang ditanggapi oleh Teddy Gusnaidi adalah jangan sampai Indonesia menjadi negara yang gagal karena tidak mampu menyelamatkan rakyatnya dari pandemic covid-19.
Seakan membela pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Teddy Gusnaidi pun menuturkan alasan mengapa pandemic covid-19 tidak terjadi saat kepemimpinan SBY, ayah dari Ibas Yudhoyono.
Menurut Teddy Gusnaidi, pandemic covid-19 ini terjadi di zaman kepemimpinan Jokowi karena Tuhan tahu bahwa Jokowi mampu menghadapinya.
Tanggapan tersebut disampaikan oleh Teddy Gusnaidi dalam cuitan akun Twitter @TeddyGusnaidi pada 8 Juli 2021.
“Kenapa Covid tidak diturunkan Allah di zaman SBY?” tulis Teddy Gusnaidi seperti dikutip PikiranRakya-Tasikmlaya.com dari akun Twitter @TeddyGusnaidi.
Baca Juga: Marah pada Ivan Gunawan, Deddy Corbuzier: Gue YouTuber Termahal Masuk TV Gara-gara Lu?
“Mungkin Allah tahu hanya Jokowi yang mampu menghadapi pandemi ini di Indonesia,” tambahnya.
Teddy Gusnaidi menuturkan kepemimpinan SBY tidak lebih bagus dari pada kepemimpinan Jokowi.
Bahkan, mantan politisi partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menyampaikan bahwa selama dua periode SBY memimpin Indonesia.
Berdasarkan sejarah SBY tidak mampu menyelesaikan yang bahkan tidak lebih besar dari pandemic covid-19 ini.
“Karena secara history selama 10 tahun, SBY tidak punya kemampuan mengurus hal yang sebesar ini,” ujar Teddy Gusnaidi.
Baca Juga: Poppy Amalya Membaca Kepribadian dari Rizky Billar, Salah Satunya Dapat Dipercaya!
Seperti diketahui bahwa kasus positif Covid-19 di Indonesia kian hari semakin mengganas dan sulit dikendalikan.
Namun dalam kondisi saat ini, pemerintah telah berusaha untuk menangani pandemic covid-19 di Indonesia.
Untuk menangani pandemic ini, pemerintah sedang menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk daerah Jawa dan Bali.
Selain itu, pemerintah juga sedang fokus melakukan vaksinasi massal demi mendapat kekebalan kelompok.***