Fedinand Hutahaean Buka Suara Soal Penganiayaan Perawat RS Siloam: Korban Mungkin Trauma

17 April 2021, 09:51 WIB
Ferdinand Hutahaean buka suara soal dugaan penganiayaan perawat di RS Siloam /YouTube Ferdinand Hutahaean

PR TASIKMALAYA - Ferdinand Hutahaean buka suara soal dugaan penganiayaan perawat di RS Siloam, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Ferdinand Hutahaean menyebutkan pelaku penganiayaan peawat di RS Siloam harus dihukum sesuai dengan apa yang dilakukannya.

Diketahui, seorang perawat di RS Siloam Sriwijaya mengalami penganiayaan oleh keluarga pasien dan menarik perhatian Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Ditengah Ancaman Wabah Covid-19 saat Ramadhan, Masjid Agung Kota Tasikmalaya Tetap Gelar Salat Tarawih

Ungkapan Ferdinand Hutahaean soal penganiayaan perawat di RS Siloam tersebut diungkapkannya dalam akun Twitter pribadinya pada Jumat 16 April 2021.

"Pelaku harus dihukum sesuai perbuatannya," ujarnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam akun Twitter @FerdinandHaean3.

Ia juga menyebutkan, insiden tersebut menyebabkan korban mengalami luka bahkan bisa saja mengalami trauma.

Baca Juga: Harga Daging dan Telur Ayam Terus Meningkat Selama Ramadhan, Menag Lutfi: Kita Anggap Normal

Sehingga, menurut Ferdinand Hutahaean pelaku harus dihukum dan jangan diberi ampun dengan hanya meminta maaf.

"Perbuatan ini penganiayaan yang mengakibatkan korban mengalami luka dan mungkin trauma," tulisnya.

"Pelaku harus dihukum, jangan dilepaskan hanya dengan minta maaf," tutupnya.

Tangkap layar unggahan Ferdinand Hutahaean Twitter.com/FerdinandHaean3

Baca Juga: Profil Frets Butuan, Pencetak Gol Kemenangan Persib di Leg 1 Semifinal Piala Menpora 2021

Sebelumnya viral video penganiayaan perawat RS Siloam Sriwijaya yang diduga dilakukan oleh kerabat pasien.

Diberitakan Pikiran Rakyat Bekasi sebelumnya, Nursing Development dan Clinical Operations Division Head RS Siloam Sriwijaya, Benedikta Betty Bawaningtyas menjelaskan kronologis kejadian penganiayaan yang menimpa perawatnya.

Insiden tersebu terjadi saat sang perawat hendak melepaskan infus kepada pasien yang berusia dua tahun dan merupakan anak pelaku.

Baca Juga: PDIP dan PSI Disebut Akan Kuasai DKI Jakarta, JRC Sebut Dipengaruhi Oleh Sikap Kritis DPRD

“Jadi kemarin (kamis,red) itu rencana anak pasien mau pulang, pada saat mau melepas infus sekitar jam 10 hampir jam 11 siang. Pada saat perawat kami melepas infus sudah dilakukan sesuai SOP menggunakan kapas alkohol kemudian diplester,” ungkap Betty Bawaningtyas.

“Tapi karena anak umur dua tahun, sedang aktif-aktifnya dan langsung digendong jadi darahnya keluar plesternya lepas,” sambungnya.

Melihat tangan sang anak keluar darah, sang ibu pun panik dan komplain ke pihak rumah sakit.

Baca Juga: Pemeran Polly Grey dan Narcissa Malfoy, Helen McCrory Meninggal Dunia

“Langsung ditangani oleh kepala ruangan dan perawat tersebut. Pasien diganti kapas dan lain-lain dan sudah selesai sebenarnya," ujar Betty Bawaningtyas.

Akan tetapi, sang ibu masih tidak terima dan melaporkan insiden tersebut kepada sang suami yang merupakan pelaku penganiayaan uang berlokasi di Kayu Agung.

Sang suami pun menuju rumah sakit dan mencari perawat yang melepaskan infus sang anak.

Baca Juga: Anya Geraldine dan Angga Yunanda akan Temani Ngabuburit Pemain Free Fire Selama Ramadhan

Perawat itu pun langsung dianiaya oleh pelaku padahal belum memberikan penjelasan.

Pelaku diketahui menampar korban hingga korban terjatuh kelantai dan meminta korban untuk meminta maaf dengan bersujud. Bahkan pelaku menendang dan menjambak kepada korban.***

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler