PR TASIKMALAYA – Politisi Partai Demokrat Ossy Dermawan menanggapi beredarnya foto kaos dengan gambar lambang Demokrat dan gambar Moeldoko.
Menurut Ossy Dermawan, hal tersebut menjadikan bukti semakin jelasnya bahwa Moeldoko terlibat dalam upaya mengkudeta kepimpinan Partai Demokrat saat ini.
Soal beredarnya kaos bergambar Moeldoko tersebut disampaikan Ossy Dermasan dalam cuitan Twitter @OssyDermawan pada Jumat, 5 Maret 2021.
Baca Juga: Mengaku Kaget Terseret Isu Kudeta partai Demokrat, Ridwan Kamil: Kok Nama Saya Dibawa-bawa?
“Fakta keterlibatan Moeldoko dalam kudeta Partai Demokrat semakin jelas dan nyata,” tulis Ossy Dermawan seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @OssyDermawan.
Sementara itu, tersiar kabar bahwa kader Partai Demokrat yang telah dipecat akan segera menyelenggarakan kongres luar biasa (KLB).
KLB tersebut disebut sebagai upaya pergantian kepemimpinan Partai Demokrat yang kini dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: Mendag Muhammad Lutfi Jelaskan Alasan Jokowi Gaungkan Benci Produk Luar Negeri
KLB disebut sebagai upaya menunjukan rasa ketidakpuasan dengan hasil kepemimpinan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Ossy Dermawan menilai bahwa KLB yang akan diselenggarakan merupakan sebuah paksaan.
Hal itu karena menurutnya, tidak dihadiri oleh pemegang suara yang sah menurut anggaran dasar atau anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Demokrat.
Baca Juga: Terekam Kunci Pintu dari Luar, Pelaku Pembunuhan Gadis Asal Bandung di Kediri Teridentifikasi
“KLB akan dipaksakan walau tidak dihadiri oleh pemegang suara yang sah,” ujar Ossy Dermawan.
Ossy Dermawan juga menyebut bahwa kudeta itu bukan sekedar isu didalam partai namun ada keterlibatan pihak eksternal.
“Inilah sejak awal, Demokrat yakin bahwa ini bukan isu internal belaka,” kata Ossy Dermawan.
Baca Juga: Simak Fakta dan Cara Pencegahan Varian Baru Virus Covid-19 B.1.1.7
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini meminta negara untuk tidak melakukan pembiaran sebagai atas nama demokrasi.
“Atas nama demokrasi, kami minta negara tidak melakukan pembiaran,” tambahnya.
***